"Eksekusi Mati Warga Australia Batal, Bukti Jokowi Takut Kecurangan Pilpres Dibongkar"


Jika eksekusi mati terpidana kasus narkoba asal Australia batal dilaksanakan, hal itu menjadi bukti bahwa Presiden Joko Widodo ketakutan kecurangan Pilpres 2014 akan dibongkar.

Analisis itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (25/03). “Presiden Joko Widodo  kemungkinan membatalkan hukuman mati terhadap warga negara Australia yang terlibat narkoba,” tutur Muslim.

Batalnya eksekusi mati itu, kata Muslim, tergambar dari pernyataan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang menyatakan Presiden Jokowi mengintruksikan Jaksa Agung agar memperhatikan permintaan pihak Australia.

“Kalau dilihat pernyataan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto bahwa Presiden Jokowi Instruksikan Jaksa Agung Perhatikan Permintaan Australia menandakan adanya pembatalan,” kata Muslim.

Menurut Muslim, ancaman Australia yang akan membocorkan komunikasi Jokowi saat Pilpres 2014, bisa mengurangi legitimasi kekuasaan Jokowi.  “Kalau pembicaraan tersebut dibongkar, kemungkinan legitimasi Jokowi makin berkurang, terlebih lagi saat ini demo mahasiswa menuntut Jokowi mundur sudah marak di mana-mana,” beber Muslim.

Muslim berpendapat, seharusnya Jokowi tidak perlu takut berlebihan dengan ancaman pihak Australia.   “Harusnya Jokowi tidak perlu takut sebagaimana yang sering diucapkan selama ini. Kalau eksekusi mati warga Australia dibatalkan, masyarakat akan makin curiga terhadap Jokowi,” tegas Muslim.

Jokowi, kata Muslim, memiliki karakter penakut. “Jokowi itu hanya main gertakan saja tetapi sesungguhnya seorang penakut. Politik Jokowi hanya ramai di media, tetapi sejatinya takut. Istana memberikan kode untuk membatalkan hukuman mati terhadap WN Australia,” pungkas Muslim.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengungkapkan, Presiden Joko Widodo menyadari adanya ketegangan yang terjadi antara Indonesia dan Australia terkait pelaksanaan hukuman mati. Oleh karena itu, Presiden sudah menginstruksikan Jaksa Agung HM Prasetyo untuk memperhatikan secara serius permintaan dari pihak Australia.

“Saya pikir Pemerintah Australia sudah berinteraksi dengan pemerintah kita, dengan Ibu Menlu, dan juga dengan Presiden kita. Dalam sidang kabinet kita barusan, Presiden memberi tahu Jaksa Agung untuk memperhatikan apa yang menjadi perhatian Pemerintah Australia secara serius,” ujar Andi di Istana Kepresidenan, Rabu (24/03).(intelijen) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar:

  1. Menurut hemat saya keputusan hukuman mati terhadap kasus Bali nine warga Australia sudah final artinya secara proses hukum keputusan tersebut sudah tidak dapat dibatalkan oleh hukum lagi, satu-satunya cara untuk membatalkan keputusan tersebut adalah pernyataan politik dari Presiden RI selaku Pimpinan Negara RI untuk membatalkan keputusan tersebut tentunya dengan pertimbangan yang logis dan kepentingan negara. Konsekwenssinya ia akan berhadapan dengan Anggota DPR RI yang tidak sejalan dengan keputusan tersebut.

    ReplyDelete
  2. Pertimbangannya adalah takut sama Australia, sangat logis bukan....?

    ReplyDelete