Mantan mufti Republik Mesir yang seringkali membuat kontroversi, Syaikh Dr Ali Jum’ah, menuduh presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mempermudah praktik pelacuran di Istambul untuk memperoleh dukungan suara dalam pemilu. Hal itu dinyatakannya di siaran televisi CBC dalam acara Wallahu A’lam.
Diberitakan situs Al Balad dan dikutip Islamic Geographic, Ali Jum’ah menyebut Erdogan mengumpulkan para pelacur di Turki untuk dikirim ke ISIS Suriah dan Irak dalam rangka mempermudah pelacuran dan perzinahan di sana.
Pendukung rezim kudeta militer Mesir itu juga menyebut sosok Erdogan seperti monyet dan disebutnya dengan nama ‘Penjahat bin Penjahat’.
Ia menuduh Turki setiap tahunnya memberikan penghargaan kepada “first lady para pelacur” di negara tersebut karena “first lady” bersegera membayar pajak dan semua kewajibannya kepada negara sebelum jatuh tempo.
“Erdogan yang seperti monyet itu, dulunya ketika dia menjabat Gubernur Istanbul, dia mengadakan pertemuan dengan para pelacur dan mendengarkan berbagai problematika yang mereka alami. Setelah itu Erdogan membuka kantor khusus untuk mengeluarkan surat izin yang diperlukan bagi pelacur itu dengan imbalan agar para pelacur merayu para lelaki hidung belang yang menjadi langganan mereka agar memilih Erdogan, dan cara-cara kotor itu sampai saat ini masih digunakan Erdogan,” pungkasnya.(fimadani)
0 komentar:
Post a Comment