HANYA UNTUK NON-HTI


By: Junaedi Putra

setiap saya membuat kritik dan nasihat kepada HTI bukan sekali dua kali, tapi puluhan bahkan ratusan kali saya hanya menerima hujatan , fitnahan dan serangan ke pribadi saya. adapun isi tulisannya? tidak disinggung. lucunya lagi sebagian dari bereka berlagak bijak dan menasihati saya dengan ungkapan-ungkapan manis seperti

ketika dikritik, mereka sering berkata
"janganlah memecah belah umat dengan menyebar berita buruk, apalagi fitnah"
ah itu hanya untuk non-HTI, khusus untuk HTI tidak berlaku

ketika dikritik, mereka sering berkata
"jika antum ingin bicara tentang sebuah harokah, kutiplah dari situs resminya, bukan dari sembarang data"
ah itu hanya untuk non-HTI, khusus untuk HTI tidak berlaku

ketika dikritik, mereka sering berkata
"ucapan ulama sebuah harokah itu belum tentu mewakili harokah itu, bisa jadi hanya pendapatnya pribadi"
ah itu hanya untuk non-HTI, khusus untuk HTI tidak berlaku

ketika dikritik, mereka sering berkata
"antum harusnya tabayun dulu dong sebelum menyebar berita"
ah itu hanya untuk non-HTI, khusus untuk HTI tidak berlaku

ketika dikritik, mereka sering berkata
"bicara tanpa data yang otentik adalah fitnah"
ah itu hanya untuk non-HTI, khusus untuk HTI tidak berlaku

ketika dikritik, mereka sering berkata
"kenapa sih antum suka mencari aib orang? apa antum suka memakan bangkai saudara sendiri?"
ah itu hanya untuk non-HTI, khusus untuk HTI tidak berlaku

ketika dikritik, mereka sering berkata
"musuh kita yang sebenarnya adalah zionis yang memerangi kita, kenapa antum justru memecah belah umat?"
ah itu hanya untuk non-HTI, khusus untuk HTI tidak berlaku

ketika dikritik, mereka sering berkata
"antum kok bicara tentang harokah lain?, apa antum merasa lebih tahu dari pada harokah itu sendiri?"
ah itu hanya untuk non-HTI, khusus untuk HTI tidak berlaku

ketika dikritik, mereka sering berkata
"klo antum emang ikhlash mau menasihati, kenapa gak langsung sampaikan ke DPP? kenapa malah disebar kemana-mana? antum mau menasihati atau mencari masalah?"
ah itu hanya untuk non-HTI, khusus untuk HTI tidak berlaku

ketika dikritik, mereka sering berkata
"istighfar akhi, apa antum tidak sadar bahwa ucapan antum akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat?"
ah itu hanya untuk non-HTI, khusus untuk HTI tidak berlaku

ya semua itu hanya berlaku bagi orang non-HTI yang coba-coba mengkritik mereka. seluruh cara dilakukan mulai dengan cara kasar, sampai cara "santun". namun benarkah kesantunan itu? atau hanya upaya putus asa karena tidak kuasa menerima kenyataan?

faktanya apa yang mereka lakukan sangat bertentangan dengan "nasihat bijak" mereka kepada harokah lain.
apa yang mereka haramkan untuk orang lain, tidak berlaku bagi mereka sendiri.

silakan baca salah satu dari ratusan artikel model begini. memfitnah, tanpa data yang bisa dipertanggungjawabkan, hanya untuk melampiaskan syahwat menjatuhkan harokah lain dan membela mati-matian penyimpangan HTI. mungkin mereka meyakini bahwa dengan cara itu mereka bisa masuk surga.
ya Allah lindungilah kami dan seluruh muslimin dari lisan keji dan fitnah HT serta seluruh syabab HT.

berikut isi beritanya
1) Pendiri Ikhwanul Muslimin (Mesir) Hasan al Bana, diketahui intens dalam menjalin hubungan dengan ulama-ulama ahlul ba’it (syiah), Pendiri Ikhwanul Muslim tersebut bertemu dengan Ulama syiah pada tahun 1948 di musim haji, pada waktu itu Syaikh Hasan Al Banna bertemu dengan Ayatullah Al Kasani. Menurut Abdul Karim al Syirazi (dalam al Wahdah al islamiyah yang kemudian juga dimuat di Majalah Risalah Islam) disebutkan bahwa Hasan al Banna, Imam Akbar Abdul Majid Salim, Imam Musthafa Abdul Raziq bermaksud mengadakan konfrensi sunnah dan syiah. Keterangan al Syirazi tersebut diperkuat dengan pernyataan seorang cendikiawan Ikhwanul Muslim yang bernama al Ustadz Salim al Bahnsawi, ia mencatat dalam bukunya al sunnah al muftara alaiha, ia menuliskan ”sejak terbentuk kelompok pendekatan antar madzhab-,adzhab Islam yang dikoordinior oleh Hasan al Banna dan Ayatullah al Qummi serta solidaritas Islam, maka berdampinganlah antara Ikhwanul Muslimin dengan syiah, yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan Ayatullah Nawab shafawi ke kairo ditahun 1954’. Tetapi Hasan al Bana kemudian syahid, dan salah seorang muridnya ’al Ustadz Abdul Muta’al al Jabri (menulis dalam bukunya ”Limadza Uqhtuyila Hasan al Banna) ia menuliskan ”Seandainya Hasan al Banna berumur panjang niscaya akan mampu merealisasikan beberapa hal aktual di negeri ini, terutama konsesnsus antara Hasan al Banna dan Ayatullah Al Kasani” tetapi syahidnya hasan al banna tak kemudian hubungan ikhwan dengan syiah meredup, kontak itu terus dijalin dan kemudian tokoh-tokoh ihwan berdiri di garda terdepan dalam membela madzhab syiah, dan berikut adalah pernyataan pembelaan para tokoh-tokoh Ikhwanul muslimin dan tokoh ahlu sunnah lainya.
2) Abdul Mutu’al Syaikh al Jabri berkata:
”Hasan al Banna telah bersikap dengan berani, dengan membawa usaha pendekatan antara mahdzab Islam, seandainya saja beliau berkesmpatan melewati periode yang spektakuler ini”
3) Dr. Ishaq Musa al Huseini, menuliskan dalam bukunya ”Ikhwanul Muslimin”:
”Bahwa sebagian pelajar yang belajar di Mesir telah bergabung pada kelompok ini, dan sebagaimana yang mahsyur di Iraq, organisasi Ikhwanul Muslimin di ikuti pula oleh pemuda-pemuda syiah”

4) Dalam satu kesempatan Dr Musthafa Syiba’i mengundang Ayatullah Nawab Shafawi untuk berpidato dihadapan para pengikut ikhwanul Muslimin dan Ayatullah berkata “Barang siapa ingin menjadi seorang ja’fari (Syiah imamiyah) yang kompeten hendaknya berkonsolidasi dengan barisan ikhwanul muslimin”
5) Al Ustadz Muhammad Ali al Dhanawi dalam pidatonya menyitir dari kitab ”Kubra al harakah al islamiyah al Haditsah”, beliau berkata :
”Ide persatuan antara Syiah dengan yang dicanangkan Ikhwanul Muslimin di Mesir tidak jauh berbeda, karenanya antara syiah dan Ikhwanul Muslimin Mesir terdapat hubungan bilateral yang erat”
6) Dr Fati Yakhan (yang bukunya banyak dijadikan rujukan kalangan tarbiyah-ikhwan indonesia) menyatakan kesedihannya tatkala Ayatullah Nawab Shafawi dijatuhi hukuman secara keji oleh shah iran, Fathi Yakhan menyuarakan kepada dunia Islam agar Ayatullah Nawab Shafawi dinobatkan sebagai Pahlawan Mujahid Dakwah
______________________
Mnrt tokoh2 IM mesir, syiah adalah bagian dari umat islam …
Maka mnrt IM mesir serangan membabi buta kpd kel houti (seb syiah zaidiyah dan seb kecil sunni) adalah serangan thd umat islam ..
Mnrt IM mesir, saudi tidak pantas memimpin koalisi ini krn mendukung al-sisi meng-kudeta mursi di mesir …
Mnrt IM mesir hrs di bangun dialog dg kel syiah bukan memerangi mereka ..
Mnrt IM mesir, koalisi teluk menyerang kel houti krn melayani perintah tuannya AS dan uni eropa …
Mnrt IM mesir, dimana pesawat2 saudi dan negara teluk ketika penjahat israel mem-bombardir umat islam gaza ?
Bahkan mnrt IM mesir, negara syiah iran dan negara syria (kel syiah nusyairiyah) yg bantu rakyat gaza, bukan saudi atau kel salafy – wahaby ?
Tp ada sekelompok org malah mendukung makar barat dg mengadu domba umat islam dg isu sunni – syiah ?
Tanya kenapa ?
Bagaimana makar barat berhasil u mencuci otak ummat dg isu sunni – syiah dan meninggalkan musuh mereka sebenarnya yaitu peradaban kapitalis barat yg meng-hegemoni dunia islam …
sumber:

http://dakwahmedia.net/2015/04/persahabatan-ikhwanul-muslimin-dan-syiah/?hc_location=ufi DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment