Banyak Kesalahan Acara di Istana Negara, Gara-Gara Al Quran Dibaca Langgam Jawa?


Qiraah Langgam Jawa yang dibacakan di istana negara, Jum’at (15/5/2015) menuai kontroversi. Menurut sejumlah ulama, qiraah itu telah mencederai ilmu tajwid. Namun, bukan hanya itu kesalahan di acara tersebut.

Berikut sejumlah kesalahan yang terekam dalam video berdurasi 9 menit di Youtube:

Acara Peringatan Nuzulul Qur’an?
Pembawa acara (MC) menyebut acara tersebut adalah peringatan Nuzulul Qur’an. Benarkah acara tersebut peringatan Nuzulul Qur’an? Bukankah aneh jika Nuzulul Qur’an diperingati bulan Rajab karena seluruh ulama sepakat Al Qur’an pertama kali diturunkan pada bulan Ramadhan? Jika pun ada perbedaan pendapat, umumnya hanya pada tanggal. Apakah tanggal 17 Ramadhan atau 21 Ramadhan.

Atau MC yang salah sebut, semestinya adalah peringatan Isra’ Mi’raj yang menurut mayoritas ulama Indonesia jatuh pada 27 Rajab bertepatan dengan 16 Mei 2015?

1416 Hijriah?
MC mengatakan bahwa acara tersebut adalah peringatan Nuzulul Qur’an tahun 1416 Hijriah. Bukankah sekarang tahun 1436 Hijriah?

Jum’at 16 Mei 2015?
MC juga menyebutkan acara tersebut diselenggarakan pada hari Jum’at tanggal 16 Mei 2015. Bukankah Jum’at tanggal 15 Mei 2015? Dan Sabtu tanggal 16 Mei 2015?

Bagaimana mungkin acara resmi di istana negara yang diikuti oleh Presiden dan pejabat negara bisa banyak salah seperti ini? Ini baru diamati dalam video berdurasi 9 menit. Jika diamati dalam keseluruhan acara, bisa jadi lebih banyak kesalahan lagi yang bisa dijumpai.

Tidak biasanya acara di istana negara banyak kesalahan seperti ini. Atau jangan-jangan, ini karena ulah me-nusantara-kan Al Qur’an? Kita berbaik sangka niatnya baik. Tapi jika ada orang-orang yang niatnya mempermainkan Al Qur’an, tentu Allah akan mempermainkan orang-orang tersebut. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

6 komentar:

  1. Ngeri juga ya. jangn sampai juga nnti ada sholat nusantara, puasa nusantara. atas nama nusantara semuanya di libas.
    Bahayaa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pelajari dulu apa itu sjatinya Islam Nusantara. Perdalam dulu kajian fiqh dan ushul fiqh Anda.
      Islam Nusantara tdk membahasa Indonesiakan al-Fatihah, Adzan, memindah ka'bah di jakarta, mengubah puasa ramadhan mjd puasa Januari dan sebagainya.
      Perhatikan, mana yg berbasis budaya yg ghairu mahdhah & mana yg mahdhah. Krg baiknya berita ini adlh menghubung2kan yg tdk pantas utk dihubungkan. Sejak kapan dan bagaimana penulis mngetahui bhw pembacaan al-Qur'an itu skedar permainan? Analisisnya sgt memaksakan utk berkata bhw mmbaca al-Qur'an dg langgam jawa mnyebabkan lahirnya mara bahaya. Astaghfirullah...

      Delete
    2. sepertinya anda-lah yang perlu lebih banyak lagi ber-istighfar dan belajar lagi ttg fiqh

      Delete
  2. kenapa hal seperti ini dijadikan berita?Ingat jangan su'udlon kepada orang lain

    ReplyDelete
  3. mengesampingkan masalah me-"Nusantarakan Agama" lebih baik kita lihat bagaimana MC dengan ketidak kompetennanya membawa acara, masalah seperti urusan agama ada yang lebih ahli dalam ilmunya.

    ReplyDelete
  4. tidak masalah selagi tetap memerhatikan tempat keluar huruf (makhraj) dan kaidah tajdwidnya.

    http://bloggermesir.org/2015/05/18/ulama-al-azhar-mesir-bacaan-alquran-langgam-jawa-unik-sekali/

    ReplyDelete