Edan! Supir bus malam preman ini 'tipu' banyak orang!


Siapa yang sangka, bahwa pria asal desa Mawu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat yang berwajah sangar ini ternyata sanggup menipu siapapun yang melihatnya secara fisik. Jelas saja, karena ternyata pria yang berprofesi sebagai supir bus malam ini punya banyak rahasia yang amat mengejutkan.

Tampangnya yang 'vandal' dan sedikit mengerikan, ternyata bertolak belakang dengan apa yang sudah dia berikan kepada orang-orang di desanya. Pria tersebut ternyata berjasa mendirikan sekolah gratis pada anak-anak di desanya yang dianggapnya kurang mendapat pendidikan yang layak.

Hal ini dilakukannya atas dasar pengalamannya saat menyetir busnya dari Bima menuju Jakarta. Dimana saat itu, pria yang juga akrab dipanggil 'Alan' tersebut melihat kesenjangan yang dalam antara pendidikan di Bima dan Jakarta.

Selama 2 dekade terakhir, pria yang berumur 42 tahun tersebut menorehkan tinta emas bagi desanya dengan menyisihkan sebagian hartanya untuk mendirikian TK dan Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum gratis di kampungnya dari hasil pekerjaannya tersebut.

Hal tersebut dia lakukan selama sekitar 20 tahun, menggunakan dana murni dari kantongnya sendiri yang didapatkan dari pekerjaannya sebagai supir bus malam sesuai dari yang didapat link kaskus berikut.
Walhasil tersebut, supir bus AKAP tersebut membuat banyak anak-anak yang tidak mampu bersekolah jadi terdidik. Selain itu, warga setempat juga merasa Alan telah berjasa dalam mendirikan sekolah yang hari ini sendiri telah berisi lebih dari 100 orang murid dan belasan staf. Hal tersebut juga membuatnya mendapatkan penghargaan di Kick Andy Heroes 2015 Metro TV tahun ini.

Alan sendiri berkata bahwa dirinya juga berkeinginan untuk mendirikan perguruan tinggi bagi warga sekitar desanya. Benar-benar seorang penipu ya
(merdeka)

DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment