Menteri-Menteri Jokowi Makin Ngawur


Menteri yang paling banyak dikecam oleh publik, khususnya pendukung Koalisi Merah Putih adalah Menkumham Yasonna Laoli. Menteri ini selain sering mengucapkan kata-kata ngawur juga kebijakannya seenaknya sendiri.

Mulai dari kebijakannya mendukung Golkar Agung Laksono, PPP Romi sampai pernyataannya yang menyakitkan soal Rohingya. Ketika Pemda Aceh menampung pengungsi asal Rohingya, Menteri non Muslim ini menyatakan: “Rohingya membebani uang negara.”

Yang ramai di media, juga ulah dari Menpora Imam Nahrowi. Menteri dari PKB ini juga nggak kalah ngawurnya. Ketika PSSI sedang kemelut, malah ia campur tangan dan akhirnya membubarkan PSSI.

Ia pun tidak peduli dan menantang federasi sepakbola internasional FIFA. Kini Indonesia diberikan sanksi oleh FIFA dan beberapa kesebelasan di tanah air membubarkan diri, karena tidak bisa ikut dalam pertandingan internasional, seperti Persipura dan Persib Bandung. Saat ini Menpora juga limbung karena banyak anggota DPR yang mengecam keras kebijakan ngawurnya ini.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga mendapat kecaman keras di media-media Islam karena beberapa kali pernyatannya yang mengecewakan umat Islam.

Mulai dari sikapnya yang lunak kepada Ahmadiyah dan Syiah serta terakhir pernyataannya yang menyuruh umat Islam menghormati orang yang tidak berpuasa. Lukman memang seperti dalam posisi kebingungan, karena banyaknya orang berbagai aliran yang kini menjadi tamunya.

Kaum liberal, dibawah Wahid Institute dan Setara Institute sering mendatanginya berkaitan dengan kebijakan yang harus diambil Menteri Agama di negeri pimpinan Jokowi ini.

Berkaitan dengan puasa ini, Lukman dikecam karena tidak menekankan pentingnya umat non Islam menghargai umat Islam yang berpuasa.

Sebagai Pemda Bali yang mayoritas Hindu misalnya setiap tahun memaksa seluruh penduduk Bali –dari berbagai agama—untuk menghormati Nyepi yang dirayakannya.

Lukman cenderung mengikuti arus opini non Islam dalam berbagai kebijakan politik di tanah air.

Baru-baru ini yang menjadi sorotan media Islam juga ulah dari Menteri Sosial Khofifah Indarparawangsa. Khofifah terpeleset ketika menyatakan bahwa banyak wanita berjilbab yang mengidap AIDS.

Meski konteksnya tertular oleh suaminya yang nakal atau selingkuh, harusnya Khofifah tidak menekankan pada jilbabnya.

Banyak istri yang tertular AIDS, karena ulah suaminya yang nakal, begitu mestinya Khofifah menyatakan. Begitu Menteri dari PKB ini disorot.

Ternyata bukan hanya para menterinya yang bermasalah. Wapresnya pun kini juga sedang digunjing umat. Media-media Islam menyorot pernyataan Wapres Jusuf Kalla di depan MUI yang menyatakan bahwa masjid dilarang membunyikan kaset mengaji, karena polusi suara.

Jusuf juga menyatakan bahwa bila kaset yang disetel, maka yang dapat pahala adalah orang Jepang (Sony). Kontan pernyataan Wapres ini mendapat kecaman banyak pihak.

Beberapa aktivis media sosial justru merasa bersyukur dengan adanya kaset mengaji sebelum azan Subuh. Mereka dapat bangun malam dan menjalankan shalat tahajud. Selain badan juga terasa segar dan siap beraktivitas di hari itu.

Bila para menteri dan wapresnya bermasalah, apakah presidennya tidak bermasalah? Justru masalah yang terbanyak pada presiden. Jokowi selain disorot terakhir karena keliru menyebutkan tempat lahir Soekarno, juga ia disorot karena koordinasinya yang lemah, sehingga membuat para menteri banyak mengeluarkan kebijakan yang ngawur. Jokowi seperti berjalan sendiri dan menyerahkan keputusan penuh di tangan menteri.

Beberapa fihak kini menyoroti perkawinan anak Presiden yang dikatakan koleganya bersifat sederhana. Ternyata tidak. Pengerahan pasukan keamanan 3.000 orang dan undangan lebih dari 4.000 orang tentu bukan pernikahan yang sederhana. Pengerahan pasukan sampai ribuan personel dan undangan yang juga ribuan itu tentu butuh biaya miliaran.

Walhasil, kalau para elit sudah banyak yang ngawur di negeri ini, bagaimana masyarakat harus bertindak? Kini bola di tangan mahasiswa. Wallahu a’lam.(*NH/sharia) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar:

  1. ini nih yang nama nya blog 'KAMBING HITAM', cuma berani mengolok2 seseorang tanpa melakukan hal apapun. CIH.

    ReplyDelete