Turki Siapkan Militer Serbu Suriah


 Turki telah mempersiapkan intervensi militer besar-besaran di Suriah utara melawan ISIS, menurut sejumlah laporan di media Turki.

Pertemuan Dewan Keamanan Nasional digelar Senin dihadiri oleh pejabat politik dan militer untuk membahas secara detail setiap pilihan sebelum kemungkinan serangan ke Suriah untuk mencegah ISIS memasuki Turki, lapor DailySabah (30/06) dikutip Middle East Update.

Semua mata tertuju ke pertemuan penting Dewan Keamanan Nasional (MGK) yang diselenggarakan kemarin untuk membahas lingkup intervensi militer di Suriah, kemungkinan yang muncul setelah ancaman ISIS dan Partai Uni Demokratik Kurdi Suriah (PYD) Unit Perlindungan Rakyat (YPG) berada didepan pintu wilayah Turki dan semakin mengkhawatirkan.

Turki baru-baru ini membahas kemungkinan serangan ke Suriah yang bertujuan memukul mundur militan ISIS dari perbatasannya karena telah menjadi ancaman keamanan Turki. Bentrokan dan kekerasan tanpa henti antara YPG dan ISIS telah mendorong para pejabat Turki untuk mengambil langkah-langkah cepat dalam kasus penetrasi ancaman diwilayahnya.

Serangan bunuh diri baru-baru ini yang dilakukan oleh ISIS di Kobani, sebuah kota perbatasan Suriah Kurdi yang saat ini dikendalikan oleh YPG, serta kekalahan ISIS dikota perbatasan Tal Abyad oleh pasukan Kurdi telah memicu kekhawatiran Ankara bahwa kekerasan bisa meluas ke Turki. Untuk membendung kemungkinan ancaman terhadap batas negara tersebut, Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan Angkatan Bersenjata Turki (TSK) untuk mempersiapkan operasi di perbatasan jika ancaman apapun mulai mendekat.

Aturan keterlibatan atas Suriah juga telah diatur sesuai dengan operasi lintas-perbatasan, untuk menghadang ISIS dan memberikan kebebasan tentara Turki untuk menembak ke arah wilayah Suriah, yang telah hancur sejak pecahnya perang sipil pada tahun 2011.

Dua bentuk intervensi telah dibahas selama pertemuan MGK dan dihadiri oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, kabinet interim dan pemimpin militer. Opsi pertama adalah pembentukan zona aman di Jarablus. Namun, untuk tindakan lain yang akan diberlakukan, Turki akan bertindak sesuai dengan keputusan bersama mitra koalisi yang mudah-mudahan akan bertahan setelah Davutoglu memulai proses negosiasi dengan pihak koalisi untuk membentuk pemerintahan. Melalui diplomasi yang dilakukan dengan pasukan koalisi, Turki akan memeriksa opini masyarakat internasional mengenai jenis pilihan sebelum direalisasikan.

Jika Turki tidak mendapatkan dukungan diplomatik dari sekutunya, maka “rencana B” akan dimainkan, menyediakan Free Syrian Army (FSA) artileri cadangan. Pasukan, yang baru-baru ini dipertimbangkan menjadi pilihan, menyebabkan perdebatan selama pertemuan yang membahas resiko yang mungkin ditimbulkan. Resiko yang mungkin timbul adalah kekhawatiran bila serangan udara oleh Turki untuk mengusir ISIS ke selatan akan disalahgunakan oleh militan dengan menggunakan warga sipil di wilayah itu sebagai perisai hidup.

Dewan juga menilai apakah dalam kasus operasi lintas-perbatasan, jet Turki bisa juga diserang oleh sistem pertahanan udara rezim Suriah. Sebuah analisis rinci tentang kekhawatiran tersebut akan dibuat sebelum aksi dimulai.

Davutoglu mengatakan pada hari Minggu bahwa Turki siap untuk menanggapi “setiap kontingensi” dalam hal keamanan perbatasan di sepanjang perbatasan dengan Suriah dan Irak.

“Jika kita mencapai kesimpulan bahwa perbatasan Turki berada di bawah ancaman apapun, negara kita siap sengan segala kemungkinan dan telah melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk kesiapan itu,” kata Davutoglu pada upacara pembukaan pameran di Istanbul.

“Perlu diketahui bahwa Angkatan Bersenjata Turki, bangsa kita dan aparat keamanan kita secara keseluruhan waspada untuk menjaga lingkungan yang damai di negara kita dan tidak akan ada RUANG untuk setiap kelalaian dalam hal ini,” tambahnya.

Turki memberikan lampu hijau untuk operasi terhadap ISIS juga telah mendorong persiapan oleh ISIS untuk pertahanan diri.

Berbicara kepada Al-Jazeera, Mahmud Hasan, seorang komandan pasukan oposisi Suriah, mengatakan bahwa militan ISIS menggali lubang 4 meter di sekitar desa mereka, dekat perbatasan Turki.

“Mereka telah mengambil tindakan pencegahan terhadap serangan darat oleh Turki. ISIS berusaha untuk mengamankan dirinya setelah berita bahwa Turki mungkin melakukan intervensi militer di Suriah menjadi publik,” kata Hasan.

“Kami sebagai oposisi Suriah berpikir bahwa ISIS membuka ruang bagi separatis Kurdi ,” kata Hasan, menambahkan bahwa Turki, sebagai sekutu oposisi Suriah, “harus mencegah proyek kotor tersebut.”

Kekhawatiran Ankara tentang ketidakstabilan di wilayah ini tidak terbatas pada ISIS. Keberhasilan YPG mengusir ISIS dari Tal Abyad juga menjadi masalah untuk Turki. Tal Abyad terletak di antara dua wilayah yang dikendalikan Kurdi, Kobani dan Jazeera, kendali atas wilayah tersebut sangat strategis karena akan membuka rute pasokan antara dua tempat, memicu kekhawatiran Turki akan semakin kuatnya pengaruh Kurdi di wilayah itu, dan akhirnya menjadi ancaman terhadap keamanan Turki.

Erdogan sebelumnya mengatakan ia khawatir bahwa PYD dan PKK akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan setelah ISIS mundur, dan bahwa hal itu bisa “menciptakan struktur baru” dekat perbatasan yang mungkin mengancam kedaulatan negara.

Dia mengatakan pada hari Jumat bahwa Turki tidak akan membiarkan terbentuknya sebuah negara baru di Suriah utara.

“Saya menekankan sikap Turki sekali lagi, kami tidak akan membiarkan negara baru didirikan di Suriah utara.” Kata Erdogan. Dia juga mengkritik tuduhan hubungan Turki dengan kelompok teroris di tengah pertempuran antara pasukan Kurdi dan militan ISIS di kota Suriah Kobani dekat perbatasan Turki.

“Saya mengimbau mereka yang telah men-tweeting ‘Teroris Turki,'” katanya, “Beraninya kau mendefinisikan sebuah negara yang telah memberikan perlindungan bagi warga Kobani sebagai negara teroris.”

Presiden mencatat Turki mendukung perjuangan untuk kebebasan di Suriah, tetapi “tidak pernah bertindak bersama-sama dengan kelompok-kelompok teroris.”

“Tidak ada yang bisa mengaitkan Turki dengan rezim Assad, negara yang telah meneror warganya atau dengan kelompok-kelompok teror lainnya,” tambahnya.(antiliberalnews) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment