Pepesan Kosong Hizbut Tahrir


Oleh : Erwin Al fatih

Tiap kali menjelang perhelatan demokrasi, baik itu Pileg, Pilpres, atau Pilkada, kekuatan politik Islam selalu diserang dari berbagai arah.

Serangan bisa berupa 'black campaign' dari lawan2 politik Islam, maupun 'negative campaign' dari kelompok 'berkedok' islam.

Para penggiat dunia maya tentu mengenal situs islamtoleran, sebuah situs berlabel islam namun isi artikel dan beritanya justru menyuarakan kepentingan musuh2 Islam.

Termasuk dalam hal ini adalah buletin berjudul 'AL ISLAM' milik kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yg senantiasa melakukan negative campaign terhadap kekuatan politik Islam dan tokoh2nya ditengah-tengah ummat Islam.

Muara dari semua serangan itu jelas : mencegah kekuatan politik Islam dan tokoh2nya naik ke panggung kekuasaan.

Mari sejenak berfikir waras. Utk kepentingan siapakah HTI menyebar buletin spt pada gambar status ini?

Apakah HTI menyebar buletin tsb di tengah-tengah kalangan non-muslim?
Apakah HTI menyebar buletin tsb di tengah-tengah kelompok sekuler?

TIDAK....

HTI justru menyebar buletin tsb ke masjid-masjid. Kantong2 suara kaum muslimin. Target HTI jelas : mengajak ummat islam utk Golput.

Pada sisi lain, justru kalangan non muslim gencar memobilisasi ummatnya utk memilih calon dari kalangan mrk, atau minimal yg tidak mengganggu kepentingan mrk.

Padahal....andaipun semua ummat Islam Golput, maka Pileg, Pilpres, atau Pilkada tetap sah. Dan otomatis musuh2 Islam lah yg akan naik ke panggung kekuasaan dan meng-goal-kan agenda dan kepentingan2 mrk.

Dalam hal ini kita teringat ucapan tokoh politik Islam Turkey, Necmetin Erbakan, ketika beliau mengatakan : "Ummat Islam yg tidak peduli dengan politik, akan dipimpin oleh politisi yang tidak peduli dengan Islam".

Sesungguhnya melalui Pilkada yg akan digelar secara serempak pada 9 Desember ini, kita bisa menghadirkan sosok-sosok pemimpin spt Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat) yg tegas melarang Ahmadiyah, atau Bima Arya (Walikota Bogor) yang tegas melarang syiah. Sekaligus mencegah pemimpin semacam Ahok (Gubernur DKI) yg melegalkan Miras dan seks bebas atau Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta) yang menyebar kesyirikan.

Duhai.....sungguh berat perjuangan politik ummat Islam. Harus menghadapi persekongkolan kaum zionis, salibis, komunis, sepilis, syiah, dan hizbuttahrir.

Fanshurnaa ya Allah..... DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment