Ankara mengecam tentara AS yang memakai lencana YPG

Seiring dengan strategi ganda di Suriah dan dalam aliansi dengan Turki melawan PKK, gambar pasukan darat AS yang memakai lencana YPG dalam operasi di Raqqa telah menyebabkan Ankara mengatakan mereka telah kehilangan kepercayaan pada AS.

Para pejabat Turki mengecam keras gambar pasukan darat AS yang mengenakan seragam dengan lambang Unit Perlindungan Rakyat (YPG), milisi dari afiliasi PKK,  Democratic Union Party (PYD) di Suriah, selama operasi terhadap DAESH di Raqqa.

Berbicara pada konferensi pers setelah sesi pertama Midterm Review Conference of the Istanbul Program of Action for Least-Developed Countries di Antalya, Jumat, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa gambar tersebut tidak bisa diterima. “Saran kami bagi AS adalah mereka seharusnya juga mengenakan lencana DAESH, al-Nusra, dan al-Qaeda ketika mereka pergi ke tempat-tempat lain di Suriah dan harus memakai lencana Boko Haram  di Afrika,” katanya, mengatakan itu adalah standar ganda dan munafik.

Mengingat sambutan dari Presiden Barack Obama dan Menteri Luar Negeri John Kerry untuk Presiden Recep Tayyip Erdogan tentang YPG dan PYD, Cavusoglu mengulang pernyataan AS bahwa mereka (PKK dan afiliasinya) adalah kelompok yang tidak dapat dipercaya dan bahwa AS berada di sisi Turki dalam memerangi terorisme.

“[Tapi sekarang] mereka memakai lambang organisasi teroris, yang bertanggung jawab atas dua serangan teroris terakhir di Ankara,” katanya.

Pada hari Rabu, beberapa foto muncul di media di mana tentara AS mengenakan lencana dari YPG dan Unit Perlindungan Perempuan (YPJ). Insiden itu telah menarik reaksi pada media sosial di Turki, dengan beberapa menyatakan AS memiliki strategi bermuka dua melawan Turki, yang merupakan bagian NATO dan sebelumnya telah mengakui PKK sebagai organisasi teroris.

Hubungan antara Washington dan Ankara mengalami ketegangan karena isu PYD dan YPG, dengan AS bersikeras bahwa organsasi teroris tersebut adalah mitra yang efektif dalam memerangi DAESH. Ankara terus menegaskan kembali bahwa tidak mungkin ada perbedaan apapun antara organisasi teroris, tidak ada teroris baik atau buruk dan menegaskan bahwa PYD dan YPG berafiliasi dengan PKK, organisasi teroris dalam daftar AS, Uni Eropa dan NATO.

Pangkalan Udara Incirlik di Adana, yang digunakan oleh koalisi anti-DAESH termasuk AS untuk serangan udara terhadap DAESH, akan dikaji kembali.

Berbicara kepada harian Sabah, Bekir Aydogan, seorang peneliti dan penulis tentang masalah Kurdi, mengatakan Turki entah bagaimana harus mencegah kegiatan di pangkalan udara yang memberi manfaat bagi PYD, tetapi juga terus memungkinkan penggunaannya dalam operasi terhadap DAESH tanpa penundaan dan mengembangkan gerak proaktif dalam bidang respon di tingkat diplomatik. Dia mengatakan: “Ankara harus membuat langkah baru bersama negara-negara Teluk pada isu rencana safe-zone dan membuat oposisi Suriah lebih berperan daripada PYD dalam memerangi DAESH. Selain itu, harus mampu duduk di meja perundingan dengan Rusia dan Iran dan tidak akan terjebak dalam kebijakan ganda yang dihadapi AS dan melakukan serangan udara dan darat terhadap sasaran-sasaran teror di Suriah utara. ”

Mengutip seorang pejabat senior yang anonim, Al-Jazeera Turk melaporkan bahwa Ankara telah kehilangan kepercayaan terhadap Washington karena melanggar janjinya sejak mulai menggunakan Incirlik Airbase, dan kurangnya rasa percaya ini akan berlanjut sampai AS berhenti mendukung PYD dan YPG.

Di tengah pertanyaan apakah langkah tersebut adalah mungkin, Aydogan mengklaim bahwa Washington bahkan mungkin mengizinkan PYD untuk membuka kantor perwakilan di Washington sebelum pemilihan presiden pada bulan November di samping memperkuat kelompok tersebut di Suriah.

Profesor Ferhat Pirinççi dari Universitas Uludag Departemen Hubungan Internasional setuju dengan sikap Ankara terhadap AS.

“Semua faktor yang menyebabkan munculnya DAESH telah sangat jelas. Mereka diabaikan oleh AS, dan seluruh wilayah harus membayar akibatnya,” katanya.

Menanggapi kecaman Turki, Juru bicara militer AS menyatakan pada hari Jumat bahwa pasukan AS yang mengenakan lencana Unit Perlindungan Rakyat (YPG) adalah “tidak sah” dan “tidak pantas” dan pasukan tersebut telah diperintahkan untuk menyingkirkan lencana tersebut.

“Mengenakan lencana YPG adalah tidak sah dan tidak pantas, dan tindakan korektif telah diambil,” kata juru bicara militer AS yang berbasis Baghdad Kolonel Steve Warren kepda wartawan Pentagon.

Daily Sabah DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment