Daging, Dusta Siapa?


Setiap orang pasti membutuhkan daging, meski bobot kedagingannya berbeda dan tergantung usia dan kadar kolesterol. Setiap Orang memiliki kecendrungan dengan kadar dagingnya sendiri-sendiri. Namun baru-baru ini kenaikan harga daging pada bulan Ramadhan dan menjelang ramadhan turut serta meningkatnya suhu politik di istana. Pasalnya harga daging yang naik berdampak berkurangnya porsi ukuran rendang di Rumah Makan Padang membuat pusing penikmat rendang makanan terenak di muka bumi.

Menteri sekaligus orang kepercayaan Mr. Presiden telah dikirim ke negeri sapi, mencari solusi harga termurah untuk menopang janji Mr. Presiden. Maka hendaknya dalam kemelut pasar kolesterol kedagingan yang melanda negeri, percayakan masalah tersebut kepada Mr. Presiden. Presiden ke 7 itu akan mewujudkan kesejahteraan pedagang dan pembeli di pasar dan mengakhiri kemelut harga daging melalui program jungkir balik harga daging.

Mr. Presiden itu baik, percaya itu baik janganlah hendaknya sodara tertipu oleh media-media yang Anti-pemerintah yang datang membawa kabar yang menyesatkan. Jangan sekali-kali anda mencoba untuk mengkritiknya maka anda akan siap-siap disebut haters dan gagal move on oleh hulu balangnya.

Dan janganlah berputus asa saat menahan godaan daging yang harganya masih di atas 80 ribu per kilogram, dan janganlah rakyat berhenti mengharapkan daging beku dan daging murah tidak jelas dari India jika lumbung-lumbung menu di dapur hanya diisi dengan mie isntan atau sayuran yang diberi toping parutan kelapa (urap), sebab yakinlah bahwa pedagang pasar akan segera bersikap taat kepada Mr. Presiden untuk menjual daging sesuai harga yang dijanjikan dibawah 80 ribu perkilogramnya.

Hampir sebulan urusan daging belum juga kelar, jika urusan daging tidak menemukan jalan keluar maka disiapkan jalan keluar yaitu jurus melipir. Urusan rasa daging sapi bisa diganti dengan rasa daging ikan. rakyat akan nurut apa kata Mr. Presiden tinggal bagaimana kemasan penyampaianya ke masyarakat. Media dan juru ketik online berjibaku menaikan rating Mr. Presiden agar tidak turun. Berbagai isu ditampilkan mulai dari kasus penyanyi dangdut hingga sinetron warteg.

Tak mau kehabisan akal, Mr. Presiden meminta kepada seluruh bawahannya agar mulai mengkampanyekan makan ikan sebagai pengganti daging. Hal ini diungkapkan Mr. Presiden saat memimpin dua rapat terbatas sekaligus di Kantor Mr. Presiden.

Ratas pertama membahas Kebijakan Pembangunan Kelautan dan kedua membahas Pembangunan Industri Perikanan dan Kelautan.

“Mr. Presiden menyampaikan dalam ratas untuk kita mulai mengembangkan, mengkampanyekan memakan ikan sebagai pengganti daging karena kalau makan ikan itu tidak ada halal haram, semua ikan adalah halal,” kata abdi dalem istana saat memberikan keterangan pers di Istana.
(abnei/dbs) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment