AWAS! ADA MISI DAN PROPAGANDA YAHUDI DI GAME POKEMON GO


Apakah Anda termasuk orang yang saat ini keranjingan game Pokemon Go yang sedang mewabah dunia sejak dirilis pada pekan pertama Juli 2016 ini?

Jika jawabannya "ya" dan Anda seorang Muslim, serta Anda mencintai Islam sebagai agama Anda, hendaknya berpikir ulang untuk meneruskan keranjingan itu karena ternyata mengandung misi dan propaganda Yahudi.

Pokemon pertama kali diluncurkan Nintendo Co Ltd, Jepang, pada 1996. Begitu dirilis, serial kartun yang kala itu dibuat dengan teknologi yang masih sederhana, menjadi video game dan menjadi permainan dengan tukar menukar kartu itu langsung mewabah, terutama di kalangan anak-anak.

Namun sejumlah negara di Timur Tengah, di antaranya Arab Saudi, Mesir, Irak, Qatar dan Turki, kemudian melarang peredaran tayangan itu karena dinilai "tidak sehat".

Pasalnya, serial yang salah satu tokohnya berupa monster kecil berwarna kuning dan bermimik lucu itu, yakni Pikachu, dianggap telah membuat anak-anak lalai dari kewajiban beribadah dan video game-nya dipandang mengarah pada perjudian.

Sidang Komisi Tertinggi Riset Ilmiah dan Hukum Islam Arab Saudi menetapkan bahwa Pokemon diharamkan di negaranya karena dari hasil kajian diketahui bahwa selain membuat anak-anak lupa shalat dan mengajarkan perjudian, juga karena Pokemon dinilai memperkenalkan teori evolusi Charles Darwin yang bertentangan dengan Islam.

Tak hanya itu, dalam tubuh Pikachu juga dijumpai simbol Bintang Daud seperti yang tertera di bendera kebangsaan israel, dan terdapat segi lima yang menjadi simbol Zionisme.

“Ia telah menguasai pikiran anak-anak Arab Saudi,” begitu tertulis dalam fatwa tersebut.

Karena itu, Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah, Mufti Kerajaan Arab Saudi, menyerukan kepada orangtua agar tak membeli Pokemon untuk anak-anaknya.

Fatwa haram ini langsung diikuti pelarangan oleh Kementerian Perdagangan setempat atas aneka jenis produk Pokemon, sehingga semua produk berbau Pokemon, seperti video game, komik, kartu, boneka, pakaian, hingga makanan raib dari pasaran negeri kaya minyak itu. Pelanggaran terhadap fatwa ini berat, yakni dihukum cambuk, denda, atau dideportasi bagi warga asing.

Sheikh Abdel Basset Ahmad dari Majelis Fatwa Mesir mendukung pendapat ulama Arab Saudi, meski belum mengkaji Pokemon. Menurut Sheikh Abdel Basset, apa pun yang membuat ibadah agama seseorang teralihkan, hukumnya adalah haram.

Langkah ulama Arab Saudi itu diamini pemimpin Islam tertinggi di Qatar, Sheikh Yusuf Qordhowi. Ia menfatwakan pelarangan Pokemon.

“Negara harus melindungi anak-anak, kepercayaan mereka, moral, dan uang mereka,” kata Yusuf Qordhowi.

Di sejumlah negara, sebelum fatwa haram muncul di Arab Saudi, Pokemon telah menuai kecaman karena setahun sebelumnya pemerintah Kerajaan Turki telah melarang stasiun televisi mereka menayangkan kartun animasi itu, sementara sebuah gereja Kristen di Meksiko menyebut permainan Pokemon sebagai iblis.

Organisasi-organisasi di Slovakia bahkan menuding siaran televisi yang menggunakan simbol Pokemon telah merusak anak-anak, dan sekolah-sekolah di Amerika Serikat juga telah melarang para siswanya memainkan kartu Pokemon karena dianggap menyita waktu belajar.

Belakangan, pada 2004, ketika pasukan koalisi Amerika Serikat menggulingkan Presiden Irak Saddam Husein, ada sebuah dokumen yang terampas yang isinya menyebutkan kalau Saddam juga melarang Pokemon beredar di negaranya berdasarkan informasi dari intelijen.

Informasi itu menyebutkan, ada misi dan propaganda Yahudi dalam serial, video game dan permaianan kartunya yang mengarah pada penistaan agama, khususnya agama Islam. Hal ini terindikasi selain dari simbol yang ada pada tubuh tokoh-tokoh di serial itu yang berupa monster, juga dari nama-namanya.

Nama Pokemon yang disebut-sebut sebagai akronim dari Pocket Monster, ternyata memiliki kemiripan dengan kata dalam bahasa Syriac atau yang di Indonesia dikenal sebagai bahasa Suryani, dan memiliki arti "Aku Yahudi".

Nama beberapa karakter monster Pokemon pun bila diterjemahkan dalam bahasa yang sama, mengarah pula ke Yahudi, sehingga Saddam tak mau mengizinkan serial itu beredar di negaranya.

Monster kuning bermimik lucu yang menjadi karakter monster utama di serial itu, yakni Pikachu, dalam bahasa Syriac berarti "Jadilah Yahudi", sementara karakter monster Charmander bila diterjemahkan dalam bahasa yang sama berarti "Tuhan Itu Lemah".

Inilah salah satu bentuk penistaan agama oleh Pokemon, karena dalam Islam jelas sekali dinyatakan bahwa Allah Maha Besar, Maha Perkasa, Maha Bijaksana dan maha-maha lainnya.

Dalam dokumen itu juga terungkap kalau Saddam mencekal Pokemon karena tidak ingin apa pun yang berbau Yahudi merasuki anak-anak dan budaya di negaranya.

Menurut Wikipedia, bahasa Suryani atau bahasa Suriah adalah sebuah bahasa yang digunakan oleh komunitas Kristen Siria yang bermukim di timur Turki, utara Irak dan timur laut Suriah. (bel) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment