Pasukan yang dikirim untuk menangkap Presiden Erdogan mengatakan sasaran mereka adalah gembong teroris


Pasukan pro-kudeta, yang menyerang sebuah hotel dimana Presiden Recep Tayyip Erdogan dan keluarganya berlibur di saat kudeta mematikan hari Jumat, mengatakan mereka diperintahkan untuk “menangkap gembong teroris penting”.

Berbicara dengan status anonimitas karena pembatasan berbicara kepada media, sumber keamanan mengatakan kepada Anadolu Agency pada hari Selasa bahwa tentara yang dicurigai terkait dengan upaya kudeta mematikan yang gagal diinterogasi di kota pantai Aegean, Izmir, hari Senin.

Para tentara mengatakan kepada interogator bahwa sebanyak 40 tentara khusus yang terlatih telah diterbangkan ke sebuah pangkalan udara dengan perintah untuk menyerang sebuah resor di barat daya Marmaris di mana Erdogan tinggal, sedangkan komando tentara Aegean telah memberi perintah terpisah untuk tidak membantu tentara pro-kudeta.

Tapi Staf Kolonel Ramazan Elmas, komandan pangkalan udara di provinsi Izmir, membiarkan pasukan pro kudeta terbang meninggalkan pangkalan.

Sejumlah  tentara mengungkapkan selama interogasi bahwa mereka diberitahu di udara tentang kudeta militer, yang berusaha untuk menggulingkan pemerintah Turki yang terpilih secara demokratis.

Tidak jelas berapa banyak tentara yang melanjutkan serangan, yang menewaskan dua pengawal Erdogan, meskipun telah ada peringatan di sana tentang sebuah kudeta militer.

Erdogan mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara eksklusif pada hari Senin bahwa jika ia tinggal di hotel selama 10 atau 15 menit lebih lama, ia akan dibunuh atau ditangkap.

Setelah serangan yang gagal, pasukan melarikan diri ke hutan di daerah tersebut, kata sumber.

Pada hari Senin, Gendarmeries di barat daya Turki menyita senjata dan peralatan militer yang diduga telah digunakan oleh pasukan pro-kudeta untuk menyerbu Hotel Erdogan.

Setidaknya 208 orang, termasuk anggota pasukan keamanan dan warga sipil, gugur di Istanbul dan Ankara dan hampir 1.500 lainnya luka-luka ketika mereka memprotes kudeta pada hari Jumat.

Pemerintah Turki mengatakan kudeta yang gagal diselenggarakan oleh pengikut Fetullah Gulen yang berbasis di AS, yang selama ini telah melakukan upaya untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi pendukungnya dalam institusi Turki, khususnya militer, polisi dan peradilan, membentuk apa yang umumnya dikenal sebagai negara paralel.

Anadolu Agency/http://www.middleeastupdate.net/ DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment