Ngerinya Negeri Ini, Remaja Mabuk Rebusan Pembalut


Kenakalan remaja semakin hari semakin menjadi di negeri tercinta ini, belum lama kita dihebohkan dengan seorang remaja berprestasi yang berpola hidup urakan, kini kita dihebohkan dengan sosok remaja yang gemar mabuk mabukan dengan rebusan pembalut. Akhir-akhir ini mabuk rebusan pembalut menjadi kasus yang sangat mencuat dan telah diketahui bahwa yang melakukannya adalah seorang remaja asal Belitung Timur yang mabuk bersama teman-temannya. Pada nyatanya, mabuk pembalut sudah mereka lakukan di pertengahan tahun 2015. Menurutnya mabuk pembalut lebih kuat dan tahan lama, berkisar 3 jam mereka bisa merasakan “fly” ketimbang dengan arak ataupun obat-obatan. Modal yang dikeluarkan hanya 2 lembar pembalut wing untuk sekali mabuk, tetapi tak jarang mereka patungan untuk membeli pembalut dalam jumlah banyak di toko langganannya. Jika pembalut wing di toko tersebut tak ada, alternatif lain yang mereka gunakan untuk mabuk yaitu plester. Toko langganannya pun cuek tak pernah banyak bertanya ketika mereka sering membeli pembalut atau bahkan plester sekalipun. Polisi pun sudah pernah mengamankan mereka, tetapi yang disayangkan mereka tak pernah jera.

Berdasarkan sejumlah penelitian di Eropa, disebutkan bahwa pembalut dan popok juga mengandung zat-zat sejenis yang terkandung di dalam cairan cat, kutek, dan lem merk tertentu yang diketahui juga kerap disalahgunakan mendapatkan efek mabuk. Jika disalahgunakan, zat-zat berbahaya yang terkandung di dalam produk pembalut membahayakan fungsi otak. Jika berlarut-larut dalam waktu yang panjang, efek paling fatal dapat menyebabkan kematian dikarenakan overdosis.

Remaja berpola hidup urakan, tak mengaitkan perbuatan dengan nilai agama inilah buah cinta dari sekularisme. Sekularisme menumbuh suburkan generasi-generasi yang bebas kebablasan. Miras tak ada dengan cermatnya pembalut pun jadi sasaran untuk  “dinikmati”. Bila kita ingat peristiwa yang sudah terjadi sebelumnya seorang siswi SMP diperkosa oleh 14 remaja yang sedang melakukan pesta miras, dari sini seharusnya pemerintah menindak lanjuti secara keras persoalan miras tetapi disayangkan perda miras resmi dihapuskan sungguh tidak ada lagi hukum yang menindak persoalan ini hingga aparat pun hanya mampu geleng-geleng melihat tingkah remaja sekarang. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment