Perdana Menteri Binali Yildirim mengatakan bahwa pengiriman bantuan kedua untuk Gaza direncanakan dimulai awal September, menjelang Idul Adha.
Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki di Istana Çankaya di Ankara, Yildirim mengatakan bahwa bantuan Turki untuk Palestina akan terus berlanjut.
Maliki, menanggapi hal tersebut mengatakan bahwa negara Palestina dan rakyatnya berdiri dengan pemerintah Turki yang terpilih secara demokratis terhadap upaya kudeta keji pada 15 Juli.
Menlu Palestina juga menyuarakan keprihatinan tentang situasi terkini di masjid al-Aqsa di Yerusalem, dan menyatakan bahwa kondisi di kompleks Palestina menjadi semakin kritis baru-baru ini.
Bulan lalu, Turki dan Israel sepakat untuk menormalkan hubungan diplomatik setelah terputus selama enam tahun.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim telah mengatakan bahwa Tel Aviv menyetujui semua prasyarat Ankara untuk normalisasi hubungan, yang terputus pada tahun 2010 setelah pasukan komando Israel menyerbu kapal bantuan Turki untuk Gaza di perairan internasional.
Serangan itu mengakibatkan kematian sembilan aktivis Turki dan 30 lainnya terluka, satu di antaranya meninggal karena luka-lukanya hampir empat tahun kemudian.
Sebagai buntut dari serangan itu, Turki menuntut permintaan maaf resmi dari Israel, kompensasi untuk keluarga korban yang tewas dan pencabutan blokade Israel di Gaza.
Pada tahun 2013, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyuarakan penyesalan atas insiden tersebut kepada perdana menteri Turki (sekarang Presiden), Recep Tayyip Erdogan.
Daily Sabah
0 komentar:
Post a Comment