9 Alasan Doktor Mardani Ali Sera Jadi Pendamping Sandiaga Uno Maju di Pilkada Jakarta

Jangankan publik, pihak internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun terkaget-kaget dengan keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS yang menjatuhkan pilihan pada Mardani Ali Sera untuk maju di pilkada DKI Jakarta mendampingi Sandiaga Uno.

Meski pasangan ini belum final, masih menunggu respon berbagai kalangan dan memang belum didaftarkan ke KPU, menarik juga mengetahui sedikit tentang sosok Mardani Ali Sera.

Bagaimana kisah singkatnya itu bisa terjadi dan apa kelebihan dan kekurangan Mardani, berikut sembilan catatan kecilnya:

1. Upaya Pencarian Yang Terbaik Sudah Dilakukan

 Partai Gerindra dibawah kepemimpinan Letjen Purn Prabowo dan Partai Keadilan Sejahtera dibawah komando KH Habib Salim Segaf Al Jufri dan Dr Mohamad Sohibul Iman terus berupaya mencari pasangan yang pas untuk mengungguli incumbent Basuki Tjahaja Purnama.

Semua upaya dijalankan, mulai dari menjalin pendekatan ke PDI Perjuangan (lalu sinyal melemah), lalu "melobi" dua calon potensial yakni Ridwan Kamil Walikota Bandung dan Risma Harini Walikota Surabaya (keduanya menolak) hingga berkomunikasi dengan calon alternatif lainnya seperti Prijanto, Sjafrie Samsoedin dan Budi Waseso. 

Sementara Yusril Ihza Mahendra sangat sulit untuk diajukan oleh PKS karena Partai Bintang Bulan di DKI Jakarta tidak punya kursi sama sekali. Bagaimana bisa mendukung tokoh partai yang partainya tak punya basis dukungan kuat di DKI Jakarta.
Sedangkan Muhammad Idrus yang mengkampanyekan jargon kampanye Jakarta-Keren, tidak dipilih karena memang berkeliling atas dasar inisiatif sendiri bukan karena didukung struktur. Aksi ini bisa dibilang sangat jarang dilakukan kader dan bukan budaya yang umum berlaku di PKS.

Munculnya nama Mardani Ali Sera itu seakan seperti menemukan permata yang selama ini tertutup oleh debu yang tebal. Konon kabarnya, Prabowo langsung setuju dan menyakinkan Sandiaga Uno bahwa ini pilihan yang tepat.

2. Unsur Kejutan

Hampir semua pengamat politik mengatakan bahwa tokoh-tokoh PKS seakan-akan menjadi "kartu mati" dalam pilkada DKI Jakarta. Mereka melakukan survei dan menyoroti peluang sejumlah tokoh PKS seperti Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Slamet Nurdin, Triwisaksana hingga Nur Mahmudi Ismail.

Semua tokoh itu dianggap tidak memiliki popularitas dan elektabilitas yang cukup di pilkada DKI Jakarta.
Sementara munculnya tokoh Mardani Ali Sera ini seperti kisah "pendekar" yang baru muncul dari kawah penempaan "candradimuka". Tak pernah ada survei dan sorotan padanya terkait pilkada Jakarta 2017.

Ini seperti sebuah Unsur Kejutan, salah satu unsur yang biasanya dibutuhkan dalam pertarungan dan kompetisi politik.

3. Berpengalaman di tingkat nasional dan internasional


Mardani Ali Sera jika dilihat lagi lebih dalam ternyata juga memiliki pengalaman berkiprah yang cukup signifikan di dalam maupun luar negeri.

Di dalam negeri Mardani yang lulus pendidikan Lemhanas Angkatan 44 ini pernah menduduki posisi wakil rakyat DPR RI dan dosen serta kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Universitas Mercu Buana Jakarta.

Sementara kiprahnya di luar negeri, Mardani adalah utusan PKS dalam konvensi Nasional Partai Buruh Australia tahun 2005, peserta pertukaran pemuda dengan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru tahun 2007, peserta dalam Islamic Human Right Commission di London, Inggris. tahun 2009 serta menjalani tugas da'wah di Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Thailand dan Arab Saudi.

4. Inteleknya Betawi

Ibarat kisah masyarakat Betawi yang tersohor, Mardani itu adalah sosok nyata Bang Doelnya Jakarta. (Eh sialan...Si Doel anak betawi asli... kerjaannye sembahyang mengaji... )

Jebolan SMA Boedi Oetomo (Boedoet) dan Fakultas Teknik UI ini lalu meneruskan pendidikannya di Malaysia. Gelar Master dan Doktornya diraih di Universiti Teknologi Malaysia, yang diselesaikan pada tahun 2000 (Master of Engineering) dan tahun 2004 (Philosophiae Doctorate).

Mardani ini adalah putra Betawi Asli yang lahir dari pasangan Muhammad Ali Sera dan Rohati. Ia tumbuh dan besar di kelurahan Galur Cempaka Putih Jakarta Pusat.

5. Komunikatif dan camera face

Mardani adalah salah satu dari tokoh PKS yang mudah ditemui dan dimintai pernyataannya oleh wartawan. Biasanya Mardani menjadi harapan terakhir para jurnalis jika tak berhasil menembus "tembok diamnya" para petinggi PKS.

Mantan Ketua Bidang Humas PKS periode lalu ini juga adalah sosok yang bisa berkomunikasi hampir dengan semua kalangan, baik antar organisasi dan kelompok Islam maupun dengan organisasi dan kelompok non muslim lainnya.

Selain komunikatif, penampilan Mardani juga tergolong "camera face" dan nada suaranya juga bas dengan serak, salah satu poin yang disukai dalam industri televisi.

6. Tokoh dalam Badai

Mungkin salah satu alasan mengapa Prabowo langsung setuju dan menyakinkan Sandiaga Uno akan sosok Mardani adalah pengamatannya saat badai menerpa PKS.

Selain Orasi Anis Matta yang berapi-api sebenarnya salah satu tokoh yang juga heroik menyelamatkan citra PKS adalah Mardani Ali Sera.

Mardani saat itu adalah jenderal tertinggi pasukan relawan dan kader yang berupaya menyampaikan fakta dan mengimbangi gelombang deras fitnah keji terhadap PKS kala itu.

Mardani juga sebenarnya adalah tokoh dibalik tumbuh kembangnya relawan-relawan PKS yang siap sedia membantu berbagai upaya khidmat PKS, baik di darat (tataran lapangan) maupun  di udara (media massa).

7. Administratif dan Taat Aturan

Sosok Mardani di internal PKS terkenal dengan disiplin administrasinya. Ia adalah sosok yang sangat taat hukum dan aturan. Pengalamannya di posisi wakil sekjen PKS makin membentuknya menjadi pribadi yang disiplin dan organisatoris.

8. Tokoh yang Bersih

Selama menjadi pejabat publik (anggota DPR RI) dan di tempat berkiprahnya, Mardani terkenal sebagai sosok yang bersih dan tidak neko-neko.

Mardani juga termasuk salah satu anggota DPR RI yang menjalani kehidupan sehari-harinya biasa-biasa saja alias hidup sederhana.

9. Pemimpin Keluarga yang SAMARA

Sosok Mardani yang santun, akrab dan relijius ini ternyata juga tercermin dari suasana di dalam keluarganya.

Mardani menikahi Siti Oniah saat masih kuliah di Fakultas Teknik Universitas Indonesia tahun ke-4.  Dari pernikahan "Bang Doel" dan "Siti Zainab" ini, mereka dikaruniai sembilan orang anak, empat putra dan lima putri.

Hingga saat ini, Mardani juga masih sering menjadi pembimbing haji dan umrah bagi kaum muslimin yang pergi ke tanah suci.

(FR/ngelmu) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment