AS BERI BANTUAN KEUANGAN TERBESAR DALAM SEJARAH KEPADA ISRAEL


AS menandatangani perjanjian bantuan senjata kepada Israel sebesar 38 Milyar dollar, perjanjian terbesar yang pernah dilakukan AS terhadap negara lain.

Setelah 10 bulan negosiasi. dua sekutu itu akhirnya menyelesaikan MOU dan penandatanganannnya pada Rabu di Washington DC.

“Baik PM Netanyahu dan saya yakin bahwa MOU baru ini akan memberi kontribusi signifikan kepada keamanan Israel yang dikelilingi oleh lingkungan yang berbahaya,” kata Obama dalam statemennya yang dirilis Reuters.

Dengan perjanjian ini, Israel akan menerima 3,8 milyar setiap tahunnya dari AS -naik dari 3,1 Milyar pada tahun-tahun sebelumnya selama 10 tahun yang akan berakhir pada 2018.

Perjanjian ini dianggap sebagai “bantuan militer dua terbesar dalam sejarah AS”, namun sebagai konsesinya,  Israel tidak perlu lagi mencari bantuan tambahan di setiap tahunnya.

Marwan Bishara, analis senior Al Jazeera mengatakan Obama harus menjelaskan mengapa AS menandatangani bantuan senjata terbesar dengan Israel.

“Mengapa bantuan AS naik dan tidak turun. Pada saat keamanan Israel terjamin, maka bantuan militer AS naik. Apa yang terjadi? Padahal kebijakan Israel semakin lama semakin radikal. Sekarang, selama 40 tahun terakhir ini, Israel menjadi semakin radikal. Semakin besar mendapatkan bantuan, maka semakin radikal. Itu yang harus dijawab Obama,” jelas Bishara.

John Meirshemmer dan Stephan Waltz dalam “Israel lobby and US Foreign Policy” (2006) menulis:

“Israel mendapat perlakuan spesial dari Washington ketimbang sekutu-sekutu lainnya. Jika bantuan AS kepada mereka diberikan selama 4 bulanan, maka Israel mendapatkan semuanya di awal tahun fiskal. Jika semua bantuan AS harus dibelanjakan di AS, maka Israel dapat mensubsidikannya untuk membangun industri mereka sendiri. Israel menjadi satu-satunya negara yang tidak harus bertanggung jawab bagaimana bantuan tersebut dihabiskan, perkecualian yang menjadikan AS sulit untuk mengetahui apakah uang tersebut digunakan untuk sesuatu yang bertentangan  dengan kebijakan AS, seperti pembangunan pemukiman ilegal di Tepi Barat…”

downloadMaka dalam konteks ini, pelbagai peringatan yang dikeluarkan Obama, seperti mengevaluasi kebijakan AS atas pemerintah Netanyahu terbukti hanya retorika.

Sebelumnya, pemerintah Obama mengecam kebijakan pembangunan pemukiman ilegal Israel dan pengusiran rakyat palestina dari  Tepi Barat dan Yerusalem. Obama menganggap kebijakan rasialis Netanyahu ini beresiko merusak perjanjian damai antara Israel dan Palestina.

Maka tidak heran, jika bantuan militer AS ini dilihat sebagai upaya melanggengkan supremasi Israel atas negara-negara tetangganya pada satu sisi dan di sisi lain, mengirimkan pesan tidak berdaya pemerintahannya atas tekanan domestik lobby Zionis, sekalipun membahayakan kepentingan nasional AS sendiri sehingga membiarkan pelbagai pelanggaran Israel atas hukum internasional terus berlanjut. Pemerintah Obama sama sekali gagal mengaitkan bantuan ekonomi dan militer AS dengan komitmen Israel untuk mematuhi perjanjian internasional. Jika demikian, maka pemberian bantuan ini lebih merefleksikan upaya AS untuk memperkuat praktik imperialisme Israel di Timur Tengah, khususnya Palestina.

Pemerintah Obama gagal meninggalkan warisan tata dunia yang lebih adil di masa akhir jabatannya dan juga semakin menguatkan citra bahwa AS, siapapun presidennya dan sekutunya, Barat tidak akan pernah menjadi penengah yang adil dalam konflik di Timur Tengah.

Jika demikian, apa yang dapat diharapkan? DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment