BERMAKSUD TANDINGI AKSI DEMO PULUHAN RIBU MASSA TOLAK AHOK, AKSI DEMO DUKUNG AHOK HANYA DIHADIRI 15 ORANG


Berniat melakukan aksi unjuk rasa tandingan untuk menandingi aksi-aksi unjuk rasa Tolak Ahok oleh umat Islam dan warga Jakarta yang sering dihadiri ribuan, puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang, Ahok dan para pendukungnya akhirnya malah mendapatkan rasa malu yang tak terkira.

Bagaimana tidak? Jumlah massa yang berhasil mereka hadirkan dalam aksi unjuk rasa Dukung Ahok hanya berkisar 10 sampai 15 orang saja, dan itupun bukan warga Jakarta apalagi warga Betawi melainkan orang-orang dari Papua. Sehingga kemudian mengundang kecurigaan dari masyarakat bahwa ini bukan aksi yang murni.

Kelompok massa demo pro Ahok tersebut diberi nama Kebangkitan Indonesia Baru (KIB). Mereka berdemo di depan gedung kantor Balaikota, Jakarta, hari Rabu 12 November 2014.

Di tempat yang sama tepat dua hari sebelumnya, yaitu hari Senin 10 November 2014 ratusan ribu umat Islam dan warga Jakarta dibawah bendera Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) melakukan aksi demontrasi menolak Ahok.

Aksi demo Tolak Ahok tersebut berlangsung sangat semarak dan dihadiri ratusan ribu orang. Di sepanjang jalan warga Jakarta mengelu-elukan para pendemo anti Ahok sambil berteriak-teriak “turunkan Ahok, turunkan Ahok”. Sungguh berbeda dengan sangat sepinya aksi demo mendukung Ahok.


Lucunya, aksi demo pro Ahok ini selain dihadiri sangat sedikit massa dan tak seorangpun diantara mereka yang merupakan warga asli Jakarta, belasan orang ini melakukan aksinya dengan membawa balon-balon udara enam warna, yang warnanya terdiri dari warna merah, kuning, kelabu, merah muda, biru plus hijau, sambil mengenakan topeng-topeng berwajah Ahok.

Tentu saja atribut dan topeng yang mereka kenakan ini mengundang kelucuan bagi masyarakat yang lalu lalang di lokasi, bahkan beberapa diantaranya tak kuat menahan tawa.

Karena aksi Tolak Ahok dua hari sebelumnya ditempat yang sama dilakukan oleh ratusan ribu massa, namun kini aksi Dukung Ahok selain hanya dihadiri oleh belasan orang, juga lebih nampak seperti acara pesta ulang tahun daripada aksi demonstrasi.

Para loyalis Ahok ini terlihat juga membawa spanduk, dan bendera merah putih, sebelum kemudian berorasi di hadapan massa yang disaksikan ya oleh mereka-mereka sendiri saja yang hanya berjumlah belasan.

Dalam aksi tersebut Roy Y Simbiak, Putra asal Papua yang tergabung dalam KIB menyuarakan tekad kuatnya untuk mendukung Ahok menjadi Gubernur DKI: “Dengan memegang teguh Bhinneka Tunggal Ika, kami menyatakan memberikan dukungan pak Ahok,” katanya.

Roy menolak faktor agama digunakan untuk melawan Ahok, bagi Roy dan belasan massa pendukung Ahok ini, agama tidak perlu dipersoalkan sebagai tolak ukur suatu pemimpin.

Hal itu sebetulnya tidak menjadi masalah apalagi diterapkan Roy sebagai umat Kristiani untuk dirinya atau kelompoknya sendiri.

Namun masalahnya umat Islam memiliki pedoman tersendiri dalam memilih pemimpin dan semua Allah SWT yang mengatur dalam Al-Qur’an dan undang-undang di Indonesia menjamin umat Islam bebas melakukan perintah Tuhannya dalam memilih pemimpin DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment