Ketika Era Dajjal Hadir, Tiada Yang Lebih Mahal Kecuali Iman


Dajjal dalam bahasa Arab maknanya adalah yang menutupi alias deception.

Ibaratnya, disajikan susu, ternyata sebenarnya racun. Ditunjukkan keadilan, tapi sebenarnya kezaliman. Disebut-sebut sorga, nyatanya neraka. Diklaim rakyat berkuasa, nyatanya segelintir oligarkh.

Begitulah Dajjal. Dia adalah oknum yang membawa rezimnya sendiri. Rezimnya menciptakan kondisi yang menyesakkan bagi orang yang anti ateisme, tetapi menyegarkan bagi pendukung ateisme.

Muhammad Rasulullah Saw lebih dari 14 abad yang lalu telah memperingatkan tentang fitnah Dajjal ini. Beliau bersabda:

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang Dajjal, suatu keterangan yang belum pernah diceritakan seorang nabi kepada kaumnya? Sesungguhnya ia buta sebelah mata, ia datang dengan membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Maka apa yang dikatakannya surga adalah neraka dan aku telah memperingatkan kalian terhadapnya sebagaimana Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya.” (HR. Muslim).

Bila menilik kondisi manusia dewasa ini, rasanya gambaran suasana yang dibawa Dajjal tersebut telah nyata sekali. Hanya saja oknum Dajjalnya belum teridentifikasi.

Banyak keterangan Nabi terkait Dajjal. Dajjal disebutkan memiliki kedahsyatan mobilitas. Dalam sekejap dia dapat mencapai setiap sudut lokasi di bumi. Sekarang, dengan majunya teknologi, bukankah hal semacam itu lumrah?

Dia juga berkuasa membuat tanah menjadi subur seketika dan tandus seketika. Bukankah dengan teknologi cuaca sekarang ini hal itu bukan lagi mencengangkan?

Dajjal juga digambarkan sebagai penguasa absolut terhadap manusia di bumi. Kejam sekaligus ramah dan baik. Kejam pada yang menentangnya dan lembut pada yang tunduk padanya.

Gambaran Dajjal semacam itu terasa bukan ganjil lagi dewasa ini.

Jika Dajjal telah hadir secara nyata maka kata Nabi, akan terbelahlah manusia hanya kepada dua golongan: lovers-nya Dajjal dan penentangnya Dajjal.

Penentang Dajjal hanya ditopang oleh iman. Imanlah yang memberikan mereka kekuatan untuk melawan Dajjal.

Pertempuran besar akan berlangsung antara lovers dan pasukan Dajjal dengan orang-orang yang beriman kepada Allah. Orang beriman akan dipimpin oleh seorang pemimpin yang mendapat petunjuk dari Allah. Dia juga dibantu oleh Nabi Isa yang akan kembali ke tengah-tengah manusia. Nabi Allah itulah yang akan mengekskusi Dajjal.

Kenapa Nabi Isa yang mengekskusi Dajjal? Mungkin hal itu sekaligus menunjukkan koreksi terhadap sebagian besar manusia yang telah diperalat Dajjal namun mengklaim diri sebagai pengikut agama Nabi Isa. Akhirnya Tuhan lebih tahu. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment