Duterte: “Go to Hell, Mr. Obama!”


Presiden Pilipina Rodrigo Duterte mengatakan “Go to hell” (silahkan ke neraka) kepada Barack Obama setelah presiden AS ini mengkritik kampanye anti narkotikanya yang menyebabkan banyak orang tewas. Dia mempertimbangkan untuk “berpisah dengan Amerika”.

“Bukannya membantu kami, mereka justru yang pertama mengkritik adalah departemen luar negeri AS, maka silahkan anda ke neraka, tuan Obama, anda dapat pergi sendiri ke neraka,” kritiknya.

Kampanye pemberantasan narkoba Duterte telah menewaskan sekitar 3000 para penjualnya dalam tiga bulan, sehingga mengundang kritik AS, Uni Eropa dan kelompok HAM.

Duterte menyatakan kekecewaannya dengan AS, yang mendesak pemerintahannya untuk menghentikan pembunuhan meluas dan mempertanyakan apakah ada pelanggaran HAM.

AS, ungkapnya, telah menolak menjual beberapa senjata ke negaranya, namun dia tidak peduli karena Rusia dan China bersedia memasoknya.

“Jika anda tidak ingin menjual senjata anda, saya akan pergi ke Rusia. Saya telah mengirim para jenderal ke Rusia dan Rusia sudah mengatakan jangan takut, kami akan menyediakan apa yang anda butuhkan, kami akan berikan kepada anda,” tandasnya.

“Dan dengan China, mereka mengatakan ‘silahkan datang dan tanda tangan, maka segala sesuatunya akan dikirim.”

Gedung Putih mengatakan bahwa AS tidak diberitahu tentang perubahan dalam hubungan bilateral kedua negara.

“Jalur komunikasi diplomatik antara AS dan Filipina tetap terbuka. Kami tidak menerima komunikasi formalnya…tentang perubahan substansial dalam hubungan kedua negara.”

“Neraka Penuh”

Duterte juga mengecam Uni Eropa yang mengkritik model pemberantasan narkoba yang brutal, “lebih baik bertaubat karena neraka telah penuh.”

Sejak menjabat presiden pada Juni lalu, Duterte mengalami hubungan yang tidak mulus dengan AS dan Obama. Duterte menyatakan keinginannya untuk menjalin hubungan lebih erat dengan China dan Rusia serta merubah kebijakan luar negeri Filipina yang sebelumnya condong ke Washington.

Bulan lalu, Obama membatalkan pertemuan pertamanya  dengan Duterte di KTT Asia di Laos setelah presiden Filipina untuk menyebut Obam sebagai “anak pelacur” dan memperingatkan pemimpin AS ini untuk tidak mengajarinya tentang HAM pada pertemuan puncak tersebut. Namun kemudian, Duterte menyatakan penyesalannya. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment