Sedih, Ustadz Yusur Mansur menyatakan akan menghapus “doa untuk Nusron Wahid” di akun Instagram, setelah dituding sebagai “ustadz selera pasar” oleh pendukung Nusron.
“InsyaaAllah saya ga ada masalah dengan KH. Abdurrahman Wahid. Saya pengagum beliau. Guru saya bahkan. Saya lebih dari sekali ziarah ke makamya. Di satu sisi, saya jarang terlibat dan melibatkan diri dg yang namanya turun ke jalan. InsyaaAllah. Saya menghargai kawan2. Ya sudah. Sebentar lagi saya hapus semua postingan itu, bila itu melukai. Mohon doanya,” tulis Yusuf Mansur.
Sebelumnya, akun “Kongkow Bareng GUS DUR” menuding Ustadz Yusuf Mansur sebagai ustadz yang mengikuti selera pasar, yang biasa mencari “likers” dan “followers”.
Pernyataan akun Kongkow Bareng GUS DUR itu diunggah Ustadz Yusuf Mansur di akun Instagram.
“Diakun instagramnya Ust. Yusuf Mansyur ini lucu, menasehati Nusron Wahid jangan bicara kasar, memaki atau bahasa yang kurang baik, intinya dia menyindir sikap Nusron Wahid di ILC malam, tapi entah kenapa kalo imam besarnya laskar pentung mencaci maki, halal darahnya, kafir, bunuh, usir tidak pernah disindir si ustad ini, apalagi waktu hebob #gusdur dibilang buta mata dan buta hati, ustad ini responnya ga seperti terhadap Nusron Wahid, kita tahulah ustad2 seperti ini berpihak kesiapa.
Ustad2 kaya gini orang yang mengikuti selera pasar, yang biasa nyari likers dan followers yang biasa ketik: share…amin” demikian pernyataan akun Kongkow Bareng GUS DUR.
Sebelumnya, Nusron Wahid langsung bereaksi setelah didoakan Ustad Yusuf Mansur. Seperti dikutip detik.com (12/10), Nusron menuturkan dirinya tak bermaksud melotot kepada ulama. Ia hanya mengungkapkan kemarahannya terhadap situasi saat ini, saat pernyataan Ahok soal surat Al Maidah ayat 51 jadi polemik.
“Tapi ya memang beginilah saya dilahirkan dengan wajah seperti ini. Kalau ngomong kelihatan melotot. Tidak ganteng seperti antum (Yusuf Mansur-Red). Ya inilah saya memang marah melihat keadaan NKRI yang terganggu dengan pemahaman ayat yang sempit. Sebagaimana kyai dan guru-guru saya juga marah. Semoga antum mahfum. Sebagian kyai dan guru-guru saya juga marah Indonesia diganggu seperti ini,” kata Nusron.
0 komentar:
Post a Comment