Kelompok Non-Muslim Kompak Pilih Ahok, Begini Alasannya



Ada fenomena menarik dari hasil survei LSI, seperti yang diungkap oleh tokoh liberal Denny Januar Ali, yaitu kecenderungan sangat kuat kelompok minoritas untuk mendukung Ahok dalam pilkada mendatang.

Pemilih bukan Islam atau kalangan minoritas (agama Katolik, Protestan, Buddha, Hindu dll), lebih dari 83%-nya menetapkan pilihan kepada Ahok, sementara dukungan pada Agus Yudhoyono maupun Anies Baswedan bahkan di bawah nilai margin error survei (< 4,8%).

Pola ini tak jauh berbeda dengan pilgib DKI tahun 2012, yang ketika itu Ahok hanya menjadi cawagub, namun suara pemilih bukan Islamsudah  mengerucut pada Jokowi-Ahok.

Sedangkan Ahok yang kini jadi calon gubernur, hampir pasti ia akan mendapat dukungan lebih kuat dari minoritas.

Karena Ahok adalah penganut agama Kristen dan etnis China, atau merupakan tokoh minoritas diantara lebih 85% penduduk Muslim di ibukota Jakarta, maka kaum minoritas merasa terwakili olehnya.

Walaupun secara personal para pemilih minoritas mungkin kurang suka pada Ahok.

Hal seperti itu adalah alasan paling mendasar. Namun diantara penganut Kristen, terdapat alasan yang lebih "radikal" mengapa mereka harus memilih Ahok.

Sama dengan kalangan Islamis yang menginginkan gubernur penganut Islam sesuai ayat Al-Qur'an, minoritas Kristen ini juga menginginkan ibukota dipimpin oleh tokoh yang seagama dengan mereka, sehingga arah kebijakan minimal sesuai dengan keinginan agama mereka.

Solidaritas keyakinan dalam politik minoritas di Indonesia memang sangat kental, apalagi Ahok berpeluang "naik kelas" meraih posisi kepemimpinan tingkat nasional, seperti bursa wakil presiden pada pilpres 2019.

Militansi sebagian penganut Kristen pendukung Ahok terlihat dalam kampanye "saya Muslim dan saya dukung Ahok" yang dipropagandakan untuk menarik minat pemilih mayoritas. Yang kemudian mendapat kritikan karena diduga palsu.

Sumber Risalah dari sebuah grup WA, menyatakan ketika masuk di sebuah grup yang mayoritas pesertanya beragama non-Islam (kristen dan Katolik), arahnya mereka akan memilih Ahok.

Meski pada dasarnya para peserta temasuk kaum intelektual dan bukan Ahokers, namun 'rasa solidaritas' untuk mendukung Ahok membuat mereka menahan diri dari melakukan kritik.

Memenangkan Ahok dalam pilkada mendatang melawan penantangnya yang notabene penganut Islam, menjadi upaya meraih "kemaslahatan" bersama diantara kaum minoritas. (rslh) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment