Kisah Penistaan Agama yang Heboh Lebih 50 Tahun Lalu...


(Persinggungan Terakhir Budaya Pop dengan Religiusitas)

Irza Ridwan


Sekularisme, atheisme, agnostisisme, sebagai lambang penolakan terhadap agama, tidak akan merebak dibangku-bangku kuliah, di meja-meja diskusi, di acara-acara seminar, mereka akan merebak dan tersebar hebat melalui budaya pop...lady gaga, lucifer, underground, heavy metal, sex and video tape, you tube, fb, twitter, ...

Majalah musik Rolling Stone, pernah menurunkan tulisan tentang persinggungan budaya pop dengan religiusitas. Melalui kasus heboh di tahun 1966, dimana John Lennon pernah berkomentar kontroversial "Kami, The Beatles lebih populer daripada Yesus", dalam wawancaranya dengan Maureen Cleave, seorang jurnalis Inggris, dan awalnya diterbitkan di Evening Standard pada Maret 1966.

Pernyataan John Lennon tersebut adalah bentuk penistaan dan memicu kemarahan umat Kristiani (ingat kasus Arswendo di mari???).Kemudian para pendeta menghimbau untuk membakar album rekaman the Beatles sebagai bentuk protes. Di AS komentar kontroversial tersebut langsung mengundang reaksi keras dari umat Kristen AS, semua stasiun radio dilarang memutar musik the Beatles, membakar apa saja yang terkait dengan The Beatles, Liverpool (kota asal The Beatles), Inggris dan queen Elisabeth. Begitulah mereka telah mengalaminya lebih dulu dibanding kita.

Histeria masa tersebut cukup seru berlangsung pada masanya, namun tidak berlangsung cukup lama...karena publik (barat) dengan "rasionalitasnya", segera mengambil alih. Kejumudan agama versus kebebasan individu segera menjadi jargon perlawanan kaum sekuler, untuk benar-benar memisahkan hal "remeh temeh" agama dalam kehidupan real mereka. Jadi, seperti ditulis majalah musik tersebut...itulah persinggungan terakhir, dan kami yang menang....dan agama (kristen) pun kalah.

Maka, semakin merajalela lah penistaan agama oleh "budaya" mereka...hingga... aturan apa yang mampu mencegah:
- Sekelompok anak muda kreatif membikin film porno di dalam gereja?
- Siapa yang bisa melarang sutradara Martin Scorsese menshoot "yesus" yang sedang (maaf) bersetubuh dengan Maria Magdalena dalam scene film besutannya "Yesus Christ Superstar" yang sempat heboh di tahun 70an.
- Hukum apa yang bisa mencegah Madonna seorang penyanyi pop era 80-an joget-joget erotis di altar gereja dan melempar salib?...Jawabnya: TIDAK ADA!!!...

Kini, di negeri kita, seorang yang kebetulan jadi gubernur, melakukan penistaan agama, masih juga menuai pembelaan dari sana-sini dan simpati sebagai "matinya kebebasan berbicara di negeri ini". Pengen banget mereka kayaknya ya pengalaman barat terjadi di negeri ini..

Dalam konteks inilah kiranya kita bisa menilai " kegenitan" sekularisme barat dalam kasus "Charlie Hebdo", "Jylland Posten"...mencari lawan tangguh baru, ketika kekristenan sudah mereka taklukan...wallaahu bishowab... DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment