AHOK TUDING PESERTA 411 BAYARAN, UST. FELIX SIAUW: BEGITULAH KALAU OTAKNYA BAYARAN


Video wawancara Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnaa (Ahok) dengan Samantha Hawley, reporter kantor berita Australia Australian Broadcasting Corportation (ABC), menjadi viral di media sosial setelah Ahok memfitnah peserta Aksi Damai Bela Islam II dibayar 500.00 rupiah dalam video tersebut.

Ustaz Felix Siauw menyayangkan tuduhan Ahok yang menyebut aksi pada 4 November lalu dibayar. Ia mengungkapkan hanya orang yang pikirannya duniawi saja selalu berpikir untung atau rugi..

"Kita memang akan selalu berpikir dari sudut apa yang bagi kita penting. Yang tujuannya akhirat hitungannya ridha Allah, yang cuma duniawi pikirannya selalu untung atau rugi," ujarnya Felix dalam laman Facebooknya Ustadz Felix Siauw, Jumat, 18 November 2016.

Ia menegaskan, mereka yang inginkan surga tidak menghitung untung rugi bila sudah perintah Allah, dengar dan taat. Adapun yang duniawi mereka hitung, aku dapat apa atau berapa banyak.

"Wajar saja aksi #BelaQuran kemarin memicu reaksi tak wajar mereka yang hanya hitungannya duit dan uang, bagi mereka tidak mungkin peserta begitu besar datang tanpa dibayar."

"Ketika ada yang menolaknya berkampanye, tuduhan itu langsung sama, 'mereka dibayar bukan orang asli', sebab si otak duit ini memang sulit berpikir ada dorongan aqidah," jelasnya lagi.

Felix kemudian mengajak pembaca berhitung cerdas. Jika memang benar sebagian besar peserta Aksi yang berjumlah 2,3 juta dibayar 500.000, berapa yang harus dikeluarkan.

"Jika yang hadir kemarin 2,3 juta Muslim, dan katanya sebagian besar mendapat uang, berarti lebih dari 50 persen, hitung saja berapa uang yang harus dikeluarkan," tulisnya

Ia menegaskan, umat Islam akan terus mengawal kasus penistaan Ahok.

"Kita tetap akan kawal sampai penista Al-Quran ini dihukum seberat-beratnya, kita tunjukkan bahwa kita bersuara bukan sebab apapun selain karena kita mencintai agama."


Berkut kutipan lengkap tulisan Felix Siauw dalam laman Facebooknya.

Otak BAYARAN

Kita memang akan selalu berpikir dari sudut apa yang bagi kita penting. Yang tujuannya akhirat hitungannya ridha Allah, yang cuma duniawi pikirannya selalu untung atau rugi

Mereka yang inginkan surga Allah, tidak menghitung untung rugi bila sudah perintah Allah, dengar dan taat. Yang duniawi? Mereka hitung, aku dapat apa atau berapa banyak?

Wajar saja aksi #BelaQuran kemarin memicu reaksi tak wajar mereka yang hanya hitungannya duit dan uang, bagi mereka TIDAK MUNGKIN peserta begitu besar datang tanpa DIBAYAR

Karena yang tidak beriman memang tak mengerti dorongan iman, bagi mereka orang bisa digerakkan hanya dengan materi, maka tuduhannya selalu sama, pasti peserta aksi DIBAYAR

Ketika ada yang menolaknya berkampanye, tuduhan itu langsung sama, 'mereka DIBAYAR, bukan orang asli', sebab si otak duit ini memang sulit berpikir ada dorongan aqidah

Bisa jadi ukuran itu didapatkan dari dirinya sendiri, yang harus DIBAYAR untuk melakukan sesuatu, tak memahami dorongan aqidah selain hanya dunia dan dunia

Dan tuduhan pun sudah dilayangkan "kebanyakan mereka (yang ikut aksi #BelaQuran), mereka bilang mereka dapat uangnya, 500.000", angkuhnya menuding

Jika yang hadir kemarin 2,3 juta Muslim, dan katanya sebagian besar mendapat uang, berarti lebih dari 50%, hitung saja berapa uang yang harus dikeluarkan?

Dan sebaliknya, justru kita berani membuktikan sebagian besar datang dengan pengorbanan masing-masing, sukarela demi menunjukkan kecintaannya pada Al-Quran

Lihat baik-baik, takkan tenang kaum Muslim bila orang-orang angkuh semisal ini diberikan tempat, senantiasa memecah belah, menuduh, menuding, jadikan suasana tak damai

Kita tetap akan kawal sampai penista Al-Quran ini dihukum seberat-beratnya, kita tunjukkan bahwa kita bersuara bukan sebab apapun selain karena kita mencintai agama ini

Ohya, saya ingin tahu secara umum saja, siapa yang hadir di aksi #BelaQuran 411 dan dibayar? Tolong komen disini? Dan yang nggak dibayar, silakan komen juga.
DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment