WARTAWAN SENIOR: AHOK TOKOH ANTIKORUPSI, FITNAH ABAD INI


Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak layak menjadi tokoh antikorupsi karena mantan Bupati Belitung Timur itu terindikasi korupsi.

“Kalau ada yang bilang Ahok tokoh antikorupsi, percayalah itu fitnah paling besar abad ini,” kata wartawan senior Edy A Effendi di akun Twitter @eae18.

Sedangkan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Mayjen (Purn) Prijanto mengatakan, Ahok telah melakukan pembiaran terhadap konspirasi di Taman BMW dan terlibat korupsi dalam pembelian lahan RS Sumber Waras. ‎

“Di DKI ini ada korupsi gede-gedean yang saya berani bertaruh, dalam kasus BMW dan RS Sumber Waras Ahok terlibat. Sekurang-kurangnya dia melakukan pembiaran,” katanya.‎


Tidak hanya itu, lanjut Prijanto, Ahok bersama Jokowi saat masih memimpin DKI malah melakukan blunder besar dalam kasus Taman BMW karena mereka berdua telah berani mensertifikasi dua lahan.‎

Dijelaskan Prijanto, dalam kasus Taman BMW telah diterbitkan dua sertifikat di atas taman BMW yang ditandatangani Jokowi, yang saat itu menjabat gubernur DKI.

Padahal saat itu tanah taman BMW masih sengketa di PN Jakut dan Pemprov DKI sebagai tergugaat. “Ini jelas melanggar PP No.24/1997 PPMA No 2/1997,” katanya.

Menurutnya, dalam konspirasi Taman BMW telah terjadi begitu banyak penggelapan, dan pemalsuan dokumen maupun tanda tangan.

“Waktu Pilkada DKI 2012 lalu, itu saya memberikan dukungan kepada duet Jokowi-Ahok dengan harapan semua skandal korupsi yang membelit Ibu Kota dibongkar. Eh, setelah saya sodori data malah semua berkomplot, aneh,” ungkapnya.

Semua jejak-jejak korupsi itu juga sudah saya serahkan ke Ahok di Balai Kota. Sekarang yang saya tidak habis fikir kenapa semua diam. Apa kesulitannya? Apa kekurangannya?‎ Semua sudah jelas kok,” cetus dia. [beritaislam24h.net / snc]
DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment