FPI Bogor Tegaskan tak Ada Instruksi Pembakaran Kantor GMBI, Polri Jangan Sebarkan Berita Hoax


Sekjen Front Pembela Islam (FPI) dewan perwakilan wilayah (DPW) Bogor Raya, Jamaludin RM mengklarifikasi, tidak ada instruksi atau perintah untuk anggota FPI di wilayah manapun terkait pembakaran sekretariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI). Termasuk pembakaran sekretariat GMBI di Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat yamg menurutnya di luar kendali FPI.

Pihaknya menampik FPI pro anarkistis. Ia juga mengecam sejumlah berita yang terkesan memelintir. "Tidak-tidak benar. Berita harus berbanding. Tidak ada instruksi, perintah. Di luar kendali kami, mumgkin kepedulian mereka terhadap umat Islam. Tindakan apa pun, kami ada SOP-nya, kami juga satu komando. Ada dewan perwakilan pusat (DPP). Yang kemarin difasilitasi (mediasi) Polres Bogor, itu bukan kami, DPW sama sekali tidak menghadiri, ketua DPW tidak hadir, kalau ada itu atas nama pribadi," kata Jamaludin, Sabtu (14/1).

Jamaludin menegaskan, pengrusakan sekretariat GMBI diduga merupakan buntut dari bentrokan FPI dan ormas tersebut di Bandung, 12 Januari lalu. Jamaludin menjelaskan, pada intinya FPI menuntut keadilan proses hukum terkait bentrok tersebut.

"Di Bandung, kami sudah aksi damai, pas pulang diadang. Kami tidak akan diam apabila polisi tidak memprosesnya, khususnya Polda Jabar. Saya tegaskan, kami minta kebrutalan GMBI segera diproses, dituntaskan. Korban anggota kami yang luka-luka di rumah sakit masih banyak," ujar dia.

Sebelumnya Polres Bogor mengamankan 20 anggota FPI usai insiden pembakaran kantor sekretariat GMBI di Kecamatan Ciampea. Kapolres Bogor, AKBP AM Dicky juga menduga pengrusakan itu merupakan buntut dari bentrok di Bandung. "Kejadian Jumat (12/1) sekitar pukul 03.00 WIB. Yang diakankan masih pemeriksaan, kalau korban tidak ada," kata Dicky.

Sekretariat GMBI yang dirusak sejumlah massa berlokasi di Desa Tegalwaru RT 05/03 Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Menurut salah satu saksi mata, Dadan, massa yang melakukan pengrusakan seluruhnya merupakan pria mengenakan baju putih-putih.
Tadinya, kata dia, ada tiga atau empat orang di dalam sekretariat yang buru-buru diamankan polisi sebelum massa hendak melakukan pengrusakan. "Sambil berteriak, massa masuk dan membakar," ujarnya.

Sumber : Republika DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. aparat kepolisian knp tdk bertindak netral sesuai tugas dan fungsinya.

    ReplyDelete