Akhirnya Ahoker Niluh Djelantik Minta Maaf dan Hapus Postingan Soal Steven yang Menghina TGB


Niluh Djelantik, akun Ahoker yang diikuti ratusan ribu Facebooker, akhirnya meminta maaf setelah menuliskan bahwa Steven adalah manusia fiktif. Menurutnya, kasus Steven yang menghina Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi tidak pernah ada.

“Inget orang ini? Udah ketemu belum? Banyak yang hujat aku karena gak ngebahas si Steven. Gimana mau dibahas lah wong manusia fiktif,” katanya mengawali tulisan berjudul Steven SI Manusia Fiktif.

Ia pun menyatakan Steven tidak pernah ada. Berita Steven menghina Gubernur NTB dengan sebutan “tiko” pun menurutnya dibuat-buat untuk membalikkan pendukung Ahok ke Anies.

Namun, setelah ditunjukkan bukti-bukti bahwa Steven benar-benar ada dan kasusnya nyata karena selain media lokal NTB, media mainstream seperti Detik juga memberitakannya, akhirnya Niluh menghapus postingannya dan meminta maaf.

“Terlepas dari kejadian ini, sebagai minoritas dan aku sangat peduli pada bangsa ini. Berita-berita di sosial media telah menimbulkan keresahan dan kemarahan masyarakat. Peristiwa ini sangat menyudutkan kami sebagai warga minoritas di negeri ini dan untuk itulah aku berusaha mencari info yang valid dan aku meminta maaf jika copy paste pesan wa yang kuterima tidak kusaring terlebih dahulu,” kata Niluh, Jumat (21/4/2017) lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Steven mengumpat dan menghina TGB dan istrinya yang sedang mengantre di Bandara Changi, Singapura. Gubernur NTB itu sempat mengalah ke antrean belakang. Namun, Steven terus mencacinya dengan ucapan-ucapan rasis seperti “dasar Indonesia, dasar pribumi, tiko.”

Setelah diadukan kepada pihak yang berwenang, Steven kemudian membuat surat permintaan maaf bermaterai. [Ibnu K/Tarbiyah.net] DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment