Petani Sregen Cemas PT. IBU ditutup, “Siapa lagi yang peduli nasib petani, membeli gabah basah harga tinggi”?


Oleh : Fauziah Ifo Rasad

Kabarnya saham PT. Indo Beras Unggul (IBU) anjlok dr Rp.2000an/lembar menjadi Rp. 1.200an s.d Rp.900an/lembar, menyusul penggerebekan polisi yg diliput media massa secara massif dg pemberitaan yg intens.

Distributor di berbagai kota yg biasanya berani mengambil banyak beras maknyus, sekarang tiarap.

Saat ini beras PT. IBU menumpuk di gudang, di truk yg dalam perjalanan sementara penggerebekan terjadi.

Kabarnya juga petani yg selama ini menjual berasnya ke PT. Tiga Pilar Sejahtera Food (TPSF) merasa diuntungkan krn gabah basah petani langsung dibeli dg harga yg tinggi. Ada harapan peningkatan kesejahteraan petani. Hilang kekhawatiran mereka dr kerugian akibat harga gabah yg anjlok.

PT. TPSF membeli gabah basah yg baru panen dr sawah, langsung diangkut truk, ditimbang di pabrik, masuk ke mesin oven sampai keluar beras siap jual, tanpa trsentuh tangan. Tanpa mengoplos..!

Bahkan mentri sosial, sudah menyatakan bahwa beras PT. IBU & PT. TPSF bukan beras raskin, yg disukan dioplos.

Lagipula testimoni ibuk2 langganan makyus yg cerdas indra perasanya, juga menyatakan bahwa beras seenak maknyus & ayam jago ga mungkin dioplos dg raskin.

PT. TPSF bukan sekedar bergerak di unit usaha pengolahan beras, tapi juga bihun & makanan ringan. PT. TPSF ini merupakan induk usaha dr PT. IBU. Keberadaan mereka di sragen dan kota2 lainnya menyerap banyak tenaga kerja setempat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. PT. TPSF juga berencana mengembangkan unit usaha mereka sampai ke luar negeri.

PT. TPSF cukup mandiri dlm mengembangkan usahanya, sampai2 mereka punya pembangkit listrik sendiri dg nama PT. Patra Power, sehingga tak tergantung dg PLN. PT. Patra Power terletak persis di belakang PT. TPSF. Pantas saja, kenaikan TDL yg menggila tak berpengaruh bagi mereka.

PT. TPSF juga memberikan manfaat buat masyarakat setempat dg menyuplai beras berkualitas secara gratis kpd panti asuhan yg ada di desa pungkruk, sragen. Hari ini ratusan anak2 panti asuhan brdo'a bersama utk keselamatan PT. TPSF dr fitnah keji yg ditujukan demi kepentingan tertentu.
Penggerebekan yg dramatis itu sendiri terjadi secara bertahap dr polsek hingga akhirnya mabes polri dg label satgas pangan, seperti satgas gabah TNI AD. Dalam doktrin pertahanan nasional, ketahanan pangan memang masuk sebagai salah satu dimensi, tapi dapat juga menjadi 2 mata pisau, yg menjaga ketahanan pangan atw bertindak berlebihan thd pengusaha pangan demi keuntungan tertentu dr pihak2 tertentu.

Keberadaan anton apriantono dan bondan winarno sebagai petinggi PT. TPSF, yg keduanya merupakan anggota parpol oposisi pemerintah jg ditengarai menjadi motif dihancurkannya image PT. TPSF.

Saat ini petani dlm kekhawatiran, jika PT. IBU & PT. TPSF ditutup siapa yg akan peduli dg petani, membeli gabah basah dg harga tinggi, sementara iklim pertanian kita yg masih sering mengancam kerugian petani dg anjloknya harga gabah?

Ayo kawans.. kita makan ramai2 beras maknyus, yg rasanya memang maknyus..!!
Bantu petani sejahtera.

"Maknyus" *bondan winarno banget di acara kuliner TV  😁 😅
Sebagaimana uraian dr sahabat saya, mba Dwi Parita Qthul asli sragen, daerah di mana PT. TPSF menyelenggarakan bisnisnya & sekaligus memberi manfaat bagi warga sekitar, yg dlm chatnya bercampur antara b.indonesia & b.jawa, yg bikin siwer otak utk mengartikannya  😂 😄thankiyuuuhh beibeeehh atas sharing emak2 selepas ngelonin bocah2  [fatur]

Sumber: fb Fauziah Ifo Rasad DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment