MEMPOLISIKAN JONRU CUMA UNTUK KEPUASAN DAN KARENA BELUM BISA MOVE ON?


Apakah Jonru benar-benar salah?

Setelah penampilan Jonru yang sangat memukau dan menarik banyak perhatian netizen di ILC dalam episode 'Halal-Haram Saracen' tanggal 29-Agustus-2017 yang lalu, hanya berselang 2 hari setelah penayangan live ILC tersebut (31-Agustus-2017) Jonru resmi dilaporkan ke polisi atas tuduhan 'hate speech' oleh Muannas Al Aidid, S.H. (MAA)

Siapakah sang pelapor MAA tersebut?dari pada capek-capek ngetik buat sesuatu yang gak bermanfaat ini, mendingan langsung cek sendiri aja deh disini : https://www.ayonews.com/2016/12/14/dulu-pembela-teroris-kini-muannas-al-aidid-bela-ahok-mati-matian

Ternyata orang yang melaporkan Jonru ke polisi ini adalah orang yang sama yang juga melaporkan Buni Yani ke polisi karena kasus Ahok beberapa waktu yang lalu. Singkatnya, MAA ini biasa disebut netizen dengan istilah ahoker atau bani serbet atau bani taplak (upsss..). Hmmm.. Nampaknya si MAA ini belum bisa move on juga dan tidak terima kalau orang yang dibelanya pada saat itu berakhir kalah di persidangan hingga menyebabkan jatuhnya vonis penjara 2 tahun kepada Ahok.

Seperti yang kita ketahui, peran Jonru sangatlah besar dalam bermain opini di media sosial untuk menegakkan keadilan atas kasus penistaan agama yang lalu. Dengan jumlah followers yang mencapai jutaan (bukan puluhan atau ratusan ribu lagi), sungguh angka yang tidak sedikit bagi pegiat media sosial dalam perjuangannya membela keadilan dan harga diri ummat Islam yang telah diinjak-injak oleh salah seorang oknum.

Kini, sepertinya dendam tersebut masih melekat kuat di hati MAA. Dengan adanya kesempatan dari celah penampilan Jonru di ILC kemarin, akhirnya MAA mempolisikan Jonru dengan dugaan untuk membalas dendam atas dua kekalahan sebelumnya yang didapat oleh sang junjungannya, Ahok,
yaitu :
1. Kalah telak dalam pertarungannya di Pilkada DKI Jakarta
2. Kalah di persidangan dalam kasus penistaan agama

Dalam status MAA yang memposting foto laporannya ke polisi pada tanggal 1-September-2017 tersebut, MAA memberikan caption 'Merawat Indonesia, Mahal harganya'. Bila memang MAA benar mau dan serius merawat Indonesia agar bisa terbebas dari pada akun-akun yang dianggap 'hate speech', mengapa MAA tidak berani mempolisikan VICTOR LAISKODAT yang sudah sangat jelas melakukan adu domba dan fitnah dalam pidatonya beberapa waktu yang lalu?Dia bukan lagi melakukan 'hate speech' berupa tulisan, tapi secara frontal melakukan 'hate speech' secara langsung melalui pidatonya di depan umum dan dengan suara yang lantang serta tidak merasa bersalah atas perbuatannya tersebut.

Sebegitunyakah orang yang belum bisa move on sampai-sampai menumbalkan orang yang tidak bersalah tapi menganggap enteng orang yang jelas-jelas bersalah?apa kabarnya kalo masih ABG nih, gak bakal dikasih ampun tuh cewek kalo sampe dia dikecewain pacarnya, wkwkwk.

fb.com/sibermuslim DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment