Mirip Perbuatan PKI Tahun 60-an, Apakah 3 Peristiwa Ini Hanya Kebetulan?


Pakar Sejarah Arukat Jaswadi membongkar rangkaian peristiwa pemberontakan PKI pada tahun 1965. Yang mencenganggkan, Arukat menyatakan bahwa PKI telah melakukan serangkaian gladi bersih. Puncaknya ialah pemberontakan 30 September atau dikenal dengan G 30 S PKI.

Apakah 3 kejadian pada tahun 60-an itu hanya kebetulan mirip dengan kejadian di Indonesia akhir-akhir ini, atau sudah disetel oleh pihak yang berkepentingan?

Penistaan Agama


Masih lekat dalam ingatan bangsa Indonesia terkait peristiwa penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Ahok kemudian terbukti menista Surat Al-Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu. Ia diganjar 2 tahun penjara dengan rekam jejak yang sukar dilupakan oleh ingatan bangsa ini. Selain menista, Ahok juga dinilai kasar dan kerap marah-marah meski kepada orang yang lebih tua.

Arukat Jaswadi menyatakan, PKI juga melakukan penistaan agama melalu Lembaga Kebudayaan Rakyat (Rekra). Lekra menayangkan ludruk dengan tema 'Matinya Gusti Allah.'

Isu Senjata Ilegal


Isu senjata ilegal sebanyak 5000 pucuk disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Meski disampaikan di ruang tertutup, ujaran Panglima Gatot direkam oleh sebuah sumber kemudian menjadi viral.

Tak lama setelah itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyampaikan rilis resmi, bahwa senjata yang dipesan bukanlah 5000 tetapi 500 pucuk, dipesan oleh BIN untuk keperluan pelatihan.





Terbaru, terungkap ribuan senjata berat yang dipesan oleh Brimob. Banyak bukti beredar berupa foto surat berstempel bea cukai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Isu senjata ini juga pernah terjadi di masa jayanya PKI. Mereka mengusulkan agar buruh dan petani dipersenjatai dan dijadikan sebagai angkatan kelima.

"Memberikan persenjataan kepada buruh dan petani sebagai angkatan kelima. Itu langsung disambut oleh Mao Tse Tung, membantu jutaan senjata Cung. Beliau yang mati itu yang menolak kalau buruh dan petani dipersenjatai," ungkap Arukat seperti dimuat Republika, Ahad (1/10/17).

Kriminalisasi Ulama


PKI mengincar pondok pesantren dan para ulama. Pondok Pesantren Modern Gontor menjadi salah satu korban PKI kala itu. Banyak kiyai dan santri yang dihilangkan nyawanya dengan cara tak manusiawi. Memotong leher, menyiksa fisik, dan sebagainya.

Akhir-akhir ini, kriminalisasi terhadap ulama juga masih sering terjadi. Ustadz Alfian Tanjung yang kerap berbicara soal PKI langsung ditangkap kembali setelah tuduhan pertama tak terbukti. Ustadz Muhammad Al-Khaththath juga menjadi sasaran karena menggerakkan umat Islam dalam aksi 313 Maret 2017 lalu.

Bukankah tak ada kebetulan di muka bumi ini? Apakah 3 peristiwa tersebut kebetulan mirip? Ataukah ada korelasinya?

Meski 30 September 2017 sudah lewat, jangan pernah lengah. Karena membela bangsa merupakan ajaran agama yang mulia. [Mbah Pirman/Tarbawia] DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment